Home Internasional Balas Ancaman Israel, Iran Gelar Latihan Militer

Balas Ancaman Israel, Iran Gelar Latihan Militer

Teheran, Gatra.com - Sebuah latihan militer yang digelar awal pekan ini oleh Pengawal Revolusi Iran (IRGC), merupakan peringatan bagi Israel setelah mengeluarkan ancaman akan menyerang Iran kapanpun. 

Kepala IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami, pada hari Jumat, menyebut bahwa pihaknya mempersiapkan diri jika Israel mengambil tindakan militer terhadap Teheran. 

"Kami akan memotong tangan mereka," katanya dikutip Al-Arabiya, Jumat (24/12).

“Pesan dari latihan ini adalah peringatan serius dan nyata terhadap ancaman pejabat rezim Zionis,” kata Salami, mengacu pada latihan militer selama lima hari yang digelar IRGC di selatan Iran, sejak hari Senin. Divisi kedirgantaraan IRGC dan pasukan darat dan laut berpartisipasi dalam latihan kali ini.

“Jika mereka (Israel) melakukan kesalahan, kami akan memotong tangan mereka,” Salami memperingatkan.

Komentar Salami muncul di tengah meningkatnya ketegangan atas program nuklir Iran.

Israel telah memperingatkan akan menggunakan kekuatan jika diplomasi gagal dengan mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. 

Namun Teheran mengatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Sebelumnya, kepala Angkatan Udara Israel awal pekan ini mengancam bahwa Israel memiliki kemampuan untuk melakukan serangan yang sukses di situs nuklir Iran sedini mungin. "Mungkin besok," katanya.

Pembicaraan antara penandatangan yang tersisa untuk kesepakatan nuklir Iran 2015 - Iran, Rusia, Cina, Prancis, Jerman dan Inggris - dilanjutkan di Wina pada November setelah jeda lima bulan.

Pembicaraan putaran kedelapan itu akan dilanjutkan pada Senin pekan depan.

AS berpartisipasi secara tidak langsung dalam pembicaraan yang bertujuan untuk membawa Iran kembali mematuhi pakta nuklir dan memfasilitasi kembalinya AS ke perjanjian tersebut.

Berdasarkan kesepakatan itu, Iran membatasi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

Sebelumnya, Washington menarik diri dari kesepakatan pada 2018 di bawah Presiden Donald Trump saat itu, dan menerapkan kembali sanksi besar-besaran terhadap Teheran.

Iran sejak itu mulai memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen – sebuah langkah besar mendekati 90 persen yang merupakan bahan berpotensi ke tingkat pembuatan senjata.

280