Bantul, Gatra.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan siap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara lebih luas. Cakupan PTM diminta tak lagi hanya pada sekolah seperti dalam surat keputusan bersama (SKB) empat kementerian.
Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko mengataka sudah mendengar keputusan PTM terbatas tersebut.
"PTM terbatas sudah kami gelar lama di semua sekolah dengan sistem masuk seminggu dua kali dan durasi pembelajaran maksimal dua jam. Kami malah berharap dan meminta PTM lebih diperluas," katanya, Jumat (24/12).
Menurutnya, PTM diperluas itu adalah dengan menambah kegiatan tatap muka di sekolah. Dirinya menjamin seluruh sekolah di Bantul siap menggelar PTM karena sudah memenuhi enam persyaratan yang ditentukan Kemendikbud Ristek.
"Faktor pendukung lainya adalah percepatan vaksin. Siswa SMP di Bantul 94 persen sudah divaksin dan ditargetkan siswa usia 6-11 tahun segera mendapatkan vaksin. Maksimal saat PTM digelar sudah 50 persen lebih divaksin," katanya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Pleret, Bantul, Heri Kurniawan Ahmad Ihsan, mengutarakan jika PTM diterapkan setiap hari maka ada beberapa hal yang menjadi perhatian dan prioritas.
"Pertama, kami akan mengembalikan karakter anak yang selama dua tahun tidak PTM dan terjadi pergeseran perilaku. Kita akan memunculkan karakter ini dengan disiplin dan tidak mudah menyerah," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Kurniawan juga mengatakan akan meningkatkan kompetensi dasar (KD) yang selama proses pembelajaran jarak jauh tidak tertransfer maksimal. Aspek itu akan digenjot lebih intensif.
Sekretaris Daerah Pemda DIY Kadarmanta Baskara Aji menegaskan PTM penuh akan tergantung kondisi dan persiapan daerah. Jika vaksinasi mendekati 100 persen dan tidak ada lagi klaster Covid-19, PTM penuh bisa digelar.
"DIY sampai hari ini sangat terbuka menggelar PTM penuh. Namun kita menunggu perkembangan setelah libur Natal-Tahun Baru," jelasnya.
Jika PTM penuh digelar, Pemda DIY meminta pihak sekolah memprioritaskan pemberian materi mengenai protokol kesehatan dan pola hidup sehat kepada siswa sebelum materi lain.