Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia (BI) Donny Hutabarat menyampaikan nilai transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) antara Indonesia dan China telah mencapai US$15 juta per bulan hingga Oktober 2021.
"Jika dibandingkan dengan total nilai perdagangan, nilai transaksi LCS menunjukkan tren yang positif, meskipun masih berada di tingkat yang rendah pada 2021,” ujarnya dalam Webinar, Kamis (23/12).
Lebih lanjut, Donny menuturkan bahwa penyesuaian sistem oleh bank Appointed Cross Currency Dealers (ACCD) menjadi salah satu alasan masih rendahnya transaksi LCS sejauh ini.
Seperti diketahui, BI dan bank sentral China atau People’s Bank of China (PBC) secara resmi memulai implementasi kerja sama LCS pada 6 September 2021 lalu. Kendati masih rendah, Donny optimis bahwa nilai transaksi LCS akan terus meningkat seiring dengan semakin banyak pengusaha yang menggunakan skema LCS ini. Terlebih China merupakan negara mitra dagang utama Indonesia.
“Banyak perusahaan di sektor strategis yang mulai mengambil keuntungan dari skema LCS,” pungkasnya.