Klaten, Gatra.com- Pemerintah Kabupaten Klaten telah berupaya semaksimal mungkin untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Bahkan dalam upaya menanggulanginya, Pemkab Klaten terbantu dengan hadirnya sosok Mbah Minto.
Namun sosok Mbah Minto kini hanya tinggal kenangan. Mbah Minto menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten pada pada Rabu (22/22) malam.
Sebelum dinyatakan meninggal, sekitar sepuluh hari yang lalu, Mbah Minto dikabarkan sempat terjatuh di kamar mandi dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Jenazah Mbah Minto dimakamkan hari ini Kamis (23/12) di Sasonoloyo Wonosegaran, Bugel-Klaten pukul 14.00 WIB.
Usai takziah ke rumah Mbah Minto di Dukuh Selorejo, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku, bahwa Mbah Minto sudah sangat membantu Pemerintah Kabupaten Klaten dalam pencegahan Covid-19. Yakni melalui konten-kontennya yang penuh dengan dagelan namun sangat kreatif.
"Dengan kontennya bisa menjadi inspirasi disaat Pandemi, karena dagelannya yang lucu itu sudah sangat menghibur kita semua, terlebih ditengah adanya pembatasan karena Pandemi Covid-19," ucap Sri Mulyani.
Bahkan, jajaran Pemerintah Kabupaten Klaten juga pernah menggandeng almarhum Mbah Minto untuk mengisi beberapa konten. Selain itu Sri Mulyani mengaku juga pernah mendampingi almarhum saat pengambilan video bersama pejabat pusat, salah satunya pejabat Kejaksaan Agung.
"Saya pernah shooting dengan Mbah Minto, tiga kali, walaupun sudah sepuh tapi tidak malu, ngalir, diarahkan juga sangat mudah," ungkap Sri Mulyani.
Saat pengambilan video bersama Mbah Minto tersebut, Sri Mulyani bahkan mempunyai kenangan khusus.
"Saat ambil video pakek jarak meteran, nah itu sangat lucu, jadi saya berfikir, Simbah saja bisa masak saya tidak bisa," tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Klaten sudah mengirimkan karangan bunga duka cita untuk Mbah Minto. Karangan bunga tersebut mempunyai warna dasar merah.