Home Ekonomi Prokus UNS Dampingi UKM Pemula agar Naik Kelas

Prokus UNS Dampingi UKM Pemula agar Naik Kelas

Karanganyar, Gatra.com – Sebanyak 500 usaha mandiri dari keluarga miskin asal Kabupaten Karanganyar, Jateng, didampingi Program Kewirausahaan Sosial (Prokus). Kementerian Sosial (Kemensos) menunjuk fasilitaror dari Start up dan Inkubasi Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

Kepala Divisi Start Up dan Inkubasi UNS, Catur Sugiarto, mengatakan, ratusan usaha mandiri yang didampinginya dipilih dari keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH). Mereka diseleksi dari KPM yang memiliki usaha kecil dan menengah. Pendampingannya dimulai September 2021.

“Ini merupakan program nasional di seluruh provinsi di Indonesia. Untuk Kabupaten Karanganyar, kami ditunjuk untuk mendampingi dan melatih serta mengedukasi. Data 500 KPM itu dari Dinas Sosial dan Pemda Karanganyar,” katanya di sela tinjauan produk UKM Prokus di pendopo rumah dinas bupati Karanganyar, pekan ini.

Dalam pendampingannya, Start Up dan Inkubasi UNS merekrut 30 mentor dan 30 asisten mentor. Mereka melatih wirausaha tersebut mengemas produk lebih baik. Kemudian memasarkan secara efektif dan efisien.

Ia mengatakan, produk awal para pelaku usaha tersebut kurang menarik. Misalnya makanan olahan yang dibungkus ala kadarnya. Penjualannya juga masih terbatas.

“Supaya UMKM naik kelas. Semula tidak dipasang merek dagang. Kita latih membuat lalu mendaftarkan izinnya. Dikenalkan pula cara menjual secara online,” katanya.

Dalam prosesnya, produk makanan olahan didaftarkan pula agar memperoleh label halal. Dalam hal ini, permodalan juga disuplai. Hanya saja dalam bentuk bahan baku dan peralatan usaha. Program pendampingan yang telah berlangsung beberapa bulan ini menunjukkan performa signifikan.

“Memang baru berjalan dua bulan lebih. Belum bisa terlihat hasilnya menyejahterakan pelaku usaha. Masih rata-rata sama. Namun progres untuk penampilan produk lebih baik. Plastik pembungkus lebih tebal. Penampilan lebih menarik dan sudah banyak dilihat pasar online,” katanya.

Dalam kontraknya, Prokus mendampingi pelaku usaha peserta PKH selama dua tahun. Diharapkan, usaha yang lebih menguntungkan dapat menginisiasi mereka lepas dari ketergantungan PKH. Pada tahun ini, tercatat 2.465 keluarga graduasi mandiri.

Plt Kepala Dinas Sosial Karanganyar, Marno, mengatakan, penyaluran dana PKH di karanganyar pada tahun ini menyedot APBN Rp91,1 miliar.

“PKH bergulir sejak 2021. Di Karanganyar terdapat 39.034 KPM. Kita dorong semua agar graduasi. Mentas miskin yang dibantu pemberdayaan usaha,” katanya.

1563