Palembang, Gatra.com - Untuk menstabilkan gejolak harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional di Palembang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar pasar murah.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Sumsel, Ahmad Rizali, mengatakan pasar murah untuk komoditi minyak goreng tersebut digelar di sembilan pasar tradisional yang ada di kota pempek. Kegiatan tersebut digelar hingga 30 Desember 2021 mendatang.

“Kita gelar pasar minyak goreng murah itu di sembilan lokasi di Kota Palembang sejak kemarin (21 Desember 2021),” ujarnya di Palembang, Rabu (22/12).

Dalam pelaksanaannya, pemerintah provinsi setempat menggandeng mitra distributor minyak goreng nasional. Adapun sembilan lokasi itu ialah Pasar KM 5 (22 Desember 2021), Pasar Cinde (23 Desember 2021), Pasar Soak (24 Desember 2021), Pasar Gasing (27 Desember 2021), Pasar Perumnas (28 Desember 2021), Pasar Kuto (29 Desember 2021) dan hari terakhir di Pasar Padang Selasa (30 Desember 2021).

“Setiap lokasi itu kita menyediakan sebanyak 3.000 liter. Dari jumlah itu, kami targetkan akan mencukupi kurang lebih 1.500 kepala rumah tangga dan itu tidak ada syarat apapun untuk setiap pembeliannya. Hanya saja, setiap orang maksimal dua liter, tak boleh lebih, supaya semua kebagian,” katanya.

Untuk harganya sendiri, sambungnya, minyak goreng kemasan tersebut dibanderol seharga Rp 14.000 per liternya. Harga itupun lebih murah dibanding dengan yang dijual di pasaran saat ini.

Dikatakannya, berdasarkan pantauannya di lapangan harga jual minyak goreng itu rata-rata dibanderol seharga Rp 19.000 per liter untuk yang kemasan, sedangkan minyak goreng curah rata-rata dijual seharga Rp 17.000 per liter.

“Jadi, itu (minyak goreng) tentunya ada selisih harga sekitar Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per liter kalau dibanding harga jual di pasaran. Dengan hadirnya pasar murah ini kita harap beban rumah tangga bisa lebih diringankan,” katanya.