Home Regional Proyek Duplikat Masjid Nabawi Rp101 Miliar Molor, Kontraktor Minta Perpanjangan Waktu

Proyek Duplikat Masjid Nabawi Rp101 Miliar Molor, Kontraktor Minta Perpanjangan Waktu

Karanganyar, Gatra.com- Proyek multiyears pembangunan Masjid Agung Karanganyar molor. PT MAM Energindo selaku pelaksana pembangunan meminta perpanjangan waktu menyelesaikan proyek senilai Rp101 miliar tersebut.

Hal itu terungkap dalam inspeksi mendadak (sidak) Komisi C DPRD Kabupaten Karanganyar bersama pejabat DPUPR di lokasi yang terletak di sisi barat alun-alun kota, Senin (20/12).

Site Manager PT MAM Energindo Hani Zaim mengatakan, sebenarnya tinggal memasang ornamen masjid saja. Seluruh fondasi sudah dan bangunan inti sudah terbangun rapi. Kontrak multiyears sedianya berakhir pada 17 Desember 2021. Sesuai kontrak, mulai pembangunan 2019. “Saat ini semua barang atau ornamen yang akan dipasang di masjid tersebut sudah tersedia atau on site. Kami meminta perpanjangan 10 hari,” katanya.

Ia beralasan cuaca tak bersahabat menghambat percepatan pengerjaan. Khususnya pengerjaan menara atau pilar masjid. Pekerjaan itu menurutnya sangat berisiko. “Karena licin. Harus pekerja yang ahli dan kelengkapan keselamatan. Kalau hanya mengecat kubah, bisa dilakukan pekerja biasa,” katanya.

Percepatan pengerjaan sulit dilakukan di masa Pandemi Covid-19. Beberapa pekerja yang terinveksi, terpaksa harus isolasi mandiri sampai dinyatakan sembuh. Hal itu membuat target meleset.

Sementara itu dalam sidak, Sekretaris Komisi C Supriyanto merasa pesimis PT MAM mampu memenuhi janjinya. Terlihat banyak bagian masih belum tertata. “Dilihat saja selesai tidak dalam perpanjangan kontrak sampai 27 Desember. Kita hargai itikad baik rekanan,” katanya.

Anggota Komisi C lainnya, Supriyanto menegaskan tim akan menaksir progres pembangunan Masjid Agung di akhir masa kontrak. Di situ akan terlihat berapa yang wajib dibayar pemerintah ke rekanan. Termasuk bila rekanan harus membayar penalti akibat keterlambatan.

Sedangkan Plt Kepala DPUPR Titis Sri Jawoto memilih untuk menanti performa rekanan di akhir masa kontrak. Ia tak mau berandai-andai jika rekanan diputus kontrak.

“Nanti dilihat hasilnya pada 27 Desember. Keputusan baru akan diambil setelah 27 Desember apakah putus kontrak atau seperti apa?” katanya.

Penting diketahui, Masjid Agung Karanganyar digadang-gadang menjadi duplikat Masjid Nabawi. Namun dalam perjalanannya, terdapat beberapa item dalam perencanaan berlainan saat dieksekusi. Seperti kualitas paving blok tidak sesuai spesifikasi, kemudian peranti hidran yang tidak sesuai dengan perjanjian.

Sesuai kontrak awal, ada 12 buah payung, tetapi sekarang yang terlihat hanya empat buah.

12357