Ratnapura, Gatra.com- Sebuah safir besar seberat 683 pon (310 kilogram) yang dijuluki "Ratu Asia" akan dilelang. Safir itu ditemukan di sebuah tambang di Ratnapura, yang dikenal sebagai "kota permata" Sri Lanka. Otoritas permata lokal memperkirakan bahwa itu bisa bernilai sekitar US$100 juta setara Rp1,44 Triliun. Insider, 14/12.
Sebuah batu permata besar seberat 683 pon dianggap sebagai salah satu yang terbesar yang pernah ditemukan sedang menuju ke pelelangan.
Dijuluki "Ratu Asia," para pekerja menemukan permata itu di sebuah tambang di kota selatan Ratnapura, yang dikenal sebagai "kota permata" Sri Lanka.
Batu itu dipajang pada hari Minggu di hamparan bunga di rumah pemilik lubang permata dekat Kolombo, di mana berkah diucapkan atas permata itu, menurut CNN.
Berbicara kepada outlet berita bisnis Sri Lanka Economy Next, Thilak Weerasinghe, ketua Otoritas Permata dan Perhiasan Sri Lanka, mengatakan bahwa batu permata itu kemungkinan merupakan batu tunggal terbesar yang pernah ditemukan di Sri Lanka. Ini berbeda dari "Serendipity Sapphire," sekelompok safir seberat 1.124 pon yang digali di halaman belakang pedagang permata pada Juli karena hanya satu batu.
"Ini bukan agregat. Ini adalah batu tunggal. Sejauh yang kami tahu, itu bisa menjadi korundum terbesar yang tercatat di dunia," kata Weerasinghe.
"Jika kita membelahnya, kita mungkin menemukan area yang lebih jernih di dalamnya, seperti biji nangka," kata Weerasinghe, mengomentari permukaan permata yang tampak buram dan berwarna biru. "Tapi kita perlu memeriksanya lebih jauh."
Chamila Suranga, perwakilan dari Institut Gemologi Ratnapura, pemilik permata saat ini, mengatakan kepada Economy Next bahwa organisasi tersebut menargetkan pembeli potensial termasuk "museum dan individu bernilai tinggi di Timur Tengah."
Shanka Ruwanditha, direktur organisasi, mengatakan kepada AP bahwa pemilik permata akan mencari untuk mendapatkan penilaian yang kuat pada batu permata sebelum menjual.
Forbes memperkirakan jika dirinci, "Ratu Asia", bisa mengisi sekitar 1.549.016 cincin pertunangan satu karat. Secara terpisah, Suranga memberi Forbes perkiraan bahwa permata itu bisa bernilai US$100 juta (Rp1,44 Triliun), meskipun tidak ada sertifikasi atau penilaian internasional resmi yang diberikan untuk permata itu.
Sri Lanka terkenal dengan penemuan permatanya. Safir besar lainnya yang ditemukan di negara itu termasuk "Blue Belle of Asia," safir 392 karat yang dijual di lelang seharga US$17,5 juta (Rp252 Miliar) pada tahun 2014. Lainnya adalah "Star of India," sebuah safir bintang 563 karat yang dipajang di Museum Sejarah Alam Amerika di New York.
Sebuah organisasi perhiasan Sri Lanka mengatakan kepada BBC pada 2011 bahwa safir 12 karat di cincin Kate Middleton kemungkinan berasal dari tambang di Sri Lanka.