Pemalang, Gatra.com - Pengentasan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten di Jawa Tengah menjadi prioritas pemerintah pusat. Meski hanya lima kabupaten yang menjadi prioritas pengentasan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta daerah lain tidak diam saja.
"Yang diberikan contoh kan memang hanya lima kabupaten ya. Maka kita minta kawan-kawan di kabupaten lain untuk meniru. Bukan berarti yang tidak masuk dalam uji coba itu diam-diam saja. Mengikuti saja langkahnya," kata Ganjar usai meninjau pembangunan talud dari bantuan keuangan APBD Provinsi Jateng di Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Senin (20/12).
Menurut Ganjar, program pengentasan kemiskinan ekstrem untuk lima kabupaten yang menjadi prioritas tersebut memang mendadak. Hal itulah yang juga mendasari agar daerah lain tidak diam saja.
"Memang karena programnya kemarin agak mendadak di akhir tahun, maka saya pikir ini hanya modeling saja. Penekanannya akan ada pada 2022," katanya.
Ganjar mengungkapkan, bantuan dana untuk program pengentasan kemiskinan ekstrem yang bersumber dari pemerintah pusat sudah masuk selama dua bulan terakhir, sehingga program tersebut sudah berjalan.
"Top up dari pemerintah pusat sudah masuk. Tapi untuk di Jateng sengaja kami kembangkan. Penyelesaian kemiskinan harus menyelesaikan problem yang mereka miliki seperti rumah tidak layak huni, jamban, air bersih, penerangan. Maka kami mencarikan sendiri tambahan sumber dana," jelasnya.
Sementara itu bantuan pembangunan talud di Desa Klareyan diharapkan Ganjar dapat membantu menjaga lingkungan. Termasuk mencegah adan luapan air dari saluran air di sekitar pemukiman warga.
Dia meminta kepala daerah agar mengawal pembangunan yang dilakukan agar hasilnya baik. "Semoga bermanfaat. Terima kasih untuk kepala desa yang sudah mengawasi dengan baik," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, lima daerah di Jawa Tengah masuk dalam prioritas penanganan kemiskinan ekstrem. Selain Kabupaten Pemalang, empat kabupaten lainnya yakni Brebes, Banyumas, Kebumen dan Banjarnegara.