Jakarta, Gatra.com – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat setidaknya terdapat enam daerah rawan kecelakaan di Indonesia pada tahun 2021. Daerah rawan kecelakaan adalah daerah kecelakaan lalu lintas darat yang berulang kali terjadi.
Yang pertama yakni Tikungan Harmoko yang terletak di Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
“KNKT melakukan investigasi di tikungan Harmoko dan mengeluarkan rekomendasi. Dua rekomendasi. Yang pertama kepada BPJN Sumatera Selatan. Yang kedua adalah BPTB Sumatera Selatan,” kata Plt. Kasubkom Moda Transportasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), Wildan, dalam konferensi pers daring pada Senin, (20/12).
“Kedua rekomendasi tersebut sudah ditindaklanjuti dan kecelakaan di sana sudah menurun,” katanya.
Yang kedua lanjut Wildan, adalah daerah rawan kecelakaan di daerah Fly Over Kretek, Bumiayu, Kabupaten Brebes. Di sini, telah banyak terjadi kecelakaan dan fatalitasnya meningkat.
“KNKT sudah mengeluarkan rekomendasi sehingga fatalitas korban pada kecelakaan pada FO Kretek dapat ditekan hingga lebih dari 90% dan kejadian kecelakaan juga sangat berkurang akibat rekomendasi yang dikeluarkan oleh KNKT,” kata Wildan.
Yang ketiga daerah Kretek Wonosobo, Jawa Tengah. Wildan menyebut di lokasi ini telah dilakukan dua mitigasi, yaitu active safety atau mencegah agar tidak terjadi kecelakaan, dan passive safety atau memperbaiki desain jalur penyelamat pada ruas Kretek Wonosobo.
Daerah rawan kecelakaan berikutnya adalah Dieng, Jawa Tengah. Wildan menyebut KNKT telah membantu Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membuat road hazard mapping.
“Pemetaan hazard pada daerah wisata Dieng dan ini sudah ditindaklanjuti dan mudah-mudahan instansi yang terkait dapat segera melaksanakan rekomendasi yang tertuang dalam road hazard mapping yang dimaksud,” kata Wildan.
Daerah rawan kecelakaan selanjutnya adalah Cangar, Mojokerto, Jawa Timur. Wildan mengklaim bahwa sudah ada investigasi dan laporan akhirnya akan keluar dalam waktu dekat. Ia juga menyebut KNKT sudah memberikan rekomendasi penanganan kecelakaan di sana.
Dareah rawan kecelakaan yang terakhir adalah Turunan Salib Putih Salatiga, Jawa Tengah. Wildan bahkan mengklaim kalau korban kecelakaan lalu lintas di daerah tersebut empat kali lebih banyak dibanding korban akibat terinfeksi Covid-19 di kota tersebut, dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Sayangnya, Wildan tak memaparkan data-data spesifik dari daerah-daerah tersebut. Ia hanya memaparkan data secara nasional. Pada tahun 2021, KNKT hanya melakukan investigasi kecelakaan lalu lintas sebanyak 18 kecelakaan dengan jumlah korban meninggal 47 korban jiwa.
Perlu dicatat jumlah kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal di level nasional bisa jauh lebih banyak dari angka yang dipaparkan KNKT. Angka di atas adalah angka jumlah kecelakaan yang diinvestigasi KNKT saja. Ada banyak kecelakaan lainnya yang tidak diinvestigasi.
Dalam melakukan langkah investigasi tersebut, KNKT mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 62 Tahun 2013 tentang Investigasi Kecelakaan Transportasi. Salah satu kriteria sebuah kecelakaan patut diinvestigasi adalah ketika jumlah korban meninggalnya menyentuh minimal 8 korban jiwa atau lebih.