Wonogiri, Gatra.com – Satlantas Polres Wonogiri mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) selama Januari hingga pertengahan Desember 2021 meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Dari data Satlantas Polres Wonogiri, jumlah kejadian di tahun 2020 sebanyak 686 kasus. Dengan korban meninggal dunia sebanyak 66 kasus, dan luka ringan 753 kasus, serta kerugian material Rp269.900.000.
Sementara itu, jumlah kejadian pada bulan Januari hingga pertengahan bulan Desember 2021 ini, tercatat ada 677 kasus. Dengan korban jiwa 75 kasus, luka ringan 729, dan kerugian material Rp270.400.000.
"Untuk titik kecelakaannya acak, menyebar di seluruh Wonogiri," ucap Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Marwanto, mewakili Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto, Senin (20/12).
Berdasar catatan, daerah rawan lakalantas selama ini yang kerap menelan korban jiwa, yakni arah timur atau jalan raya antar provinsi yang berbatasan dengan Ponorogo, Jatim.
Sedangkan dari sekian kasus, kecelakaan lalu lintas didominasi oleh kendaraan roda dua. Sementara rata-rata korban meninggal dunia, yakni usia dewasa.
"Penyebab kecelakaan lalu lintas di Wonogiri selama ini diklaim akibat faktor human error," katanya.
Menyusul adanya kenaikan angka kecelakaan hingga menelan korban jiwa tersebut, berbagai upaya menekan angka kecelakaan dilakukan Satlantas Polres Wonogiri, di antaranya memasang rambu peringatan di titik rawan kecelakaan juga melakukan sosialisasi terhadap pengguna jalan dan masyarakat.
"Materi dalam rambu-rambu itu menggunakan bahasa daerah, agar masyarakat yang membaca mudah memahaminya," kata dia.
Bahkan saat ini, Satlantas Polres Wonogiri juga menggandeng pemerintah desa, mulai dari kades, kadus hingga ketua RT dan RW setempat di sekitar lokasi rawan lakalantas. Dengan begitu, sosialisasi sistem getok tular itu dapat langsung menyasar di tingkat masyarakat bawah.
"Harapannya tiga pilar ini dapat membawa pesan baik ke masyarakat," ungkapnya.