Jakarta, Gatra.com – Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) siap memberikan kontribusi holistik melalui program Engineer 20 untuk ikut menyukseskan Group of Twenty (G-20) di bawah presidensi Indonesia.
“Kami tentu akan mendukung pembangunan pemerintah, presidensi G-20, itu kesempatan baik Indonesia,” kata Danis usai dilantik sebagai Ketua Umum (Ketum) PII.
Danis dalam pernyataan yang diterima pada Senin (20/12), menyampaikan, ini merupakan program jangka pendek PII. Menurutnya, PII mendukung tiga fokus G-20 di bawah presidensi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), yakni kesehatan yang inklusif, transformasi digital, transisi energi.
Sedangkan untuk program jangka panjang PII kepengurusan 2021–2024, lanjut Danis, adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas insinyur di Indonesia. PII memiliki peran strategis dalam pembangunan di Indonesia.
Danis yang sebelumnya mendapuk Wakil Ketua Umum (Waketum) PII, terpilih sebagai Ketum PII beserta Ilham Akbar Habibie sebagai wakilnya dalam Kongres XXII PII yang dihelat di Badung, Bali, pada Minggu (19/12).
Selain meningkatkan kuantitas dan kualitas insinyur, Danis mengatakan, pihaknya akan mengembangkan organisasi agar menjadi lebih baik, utamanya meningkatkan profesionalisme insinyur.
Menurutnya, peningkatkan sumber daya manusia (SDM), dalam hal ini insinyur selaras dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. UU ini memuat 5 tujuan utama terkait kewajiban meningkatkan kualitas dan kuantitas insinyur.
Lebih jauh Denis menyampaikan, sektor kesehatan masuk dalam salah satu fokus PII. Dalam bidang ini, insinyur atau PII bertekad menghasilkan alat-alat kesehatan (Alkes) agar Indonesia bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan Alkes.
“Untuk Bali, di bidang kesehatan PII akan mendukung pemulihan pariwisata Bali melalui medical tourism atau wisata kesehatan,” katanya.
Yang tak kalah penting menurut Danis, PII juga mendukung pengembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam menghadapi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Sementara itu, Ilham Akbar Habibie dalam pernyataannya usai pelantikan, menyebut bahwa pemilihan Ketum dan Waketum PII di Kongres, telah berlangsung secara profesional, ramah, dan terbuka.
"Saya benar-benar bangga dan senang kita mempunyai budaya seperti ini, insyallah, mudah-mudahan kita bisa terus kembangkan seperti ini, karena kita profesional," ujar Ilham.
Putra pertama dari mendiang Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie tersebut, mengatakan, bahwa anggota PII merupakan satu tim, karena hal tersebut adalah kunci dari kesuksesan PII. Dalam kesempatan itu, ia mengajak semua anggota PII, untuk mempertahankan nilai-nilai baik yang sudah ada.
“Saya senang kalau kita bisa banyak kerja sama ke depan. Dengan semangat seperti ini, kita sebagai PII insyaallah bisa lebih maju demi anggotanya, terutama demi bangsa dan negara kita,” tandasnya.
Ia berharap insinyur bisa lebih berkontribusi kepada bangsa melalui dunia industri. Ilham optimistis bahwa peran insinyur sangat masif dan luas dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Karena kita sebagai insinyur penting mendukung industri, di situ kita perlu banyak diskusi. Industri bukan saja soal barang, ada juga yang hayati, pertanian, itu luas sekali. Tapi yang jelas, ada proses industri,” ujarnya.
Kata dia, insinyur menyumbang pemikiran dengan menggunakan metodologi saintifik, untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik, bernilai tambah tinggi, menggunakan teknologi tepat guna dan berkelanjutan.
Adapun Ketua Umum PII periode 2018–2021, Heru Dewanto, dalam pidato penutupnya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, yang telah mendukung kepemimpinannya selama selama tiga tahun.
Ia berharap semoga yang dikerjakan jajaranya selam 3 tahun dapat menjaga pijakan PII untuk melangkah dan menjadikan organisasi ini semakin baik.
“Saya percaya Pak Danis, sebagai penerus kita. Terus terang saya buka rahasia, saya orang pertama yang mengusulkan nama Pak Denis," ungkap Heru.