Banyumas, Gatra.com – Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin mengajak ulama,dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Salah satunya yakni kemiskinan ekstrem. Selain itu, ia juga mengajak ulama untuk berkolaborasi meningkatkan pendidikan, kesehatan dan bagaimana meningkatkan kepedulian sosial masyarakat.
“Khusus di Banjarnegara, mari kita satukan pandangan dan langkah dalam menghadapi berbagai keprihatinan yang sedang menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” katanya, dalam Musyawarah Daerah (MUSDA) X Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Banjarnegara Tahun 2021, Minggu (19/12).
Dia menilai ulama adalah mitra strategis pemerintah untuk menemukan solusi berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat. Berbagai fatwa dan rekomendasi ulama telah diadopsi pemerintah menjadi kebijakan-kebijakan.
“Banyak sekali nasehat yang telah disampaikan oleh para Ulama kepada kita, ini adalah bukti bahwa Pemerintah dan Ulama memiliki keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan. MUI telah memberikan banyak masukan dalam bentuk fatwa maupun rekomendasi lainnya, kepada pemerintah yang kemudian diadopsi ke dalam kebijakan-kebijakan pemerintah berkenaan dengan aspek-aspek sosial keagamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” jelasnya.
Menurut Syamsudin, sumbangsih ulama kepada pemerintah dan masyarakat sudah sangat luar biasa. Dia menyatakan siap meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin apik antara Pemerintah Daerah dengan MUI Kabupaten Banjarnegara selama ini.
Sementara, Ketua MUI Jawa Tengah, Dr KH Ahmad Darodji M.Si mengatakan MUI dan pemerintah harus selalu menjadi mitra dalam mengimplementasikan tugas sebagai himayatul ummah (pelindung umat), khadimul ummah (pelayan umat) dan shodiqul hukumah (mitra pemerintah).
“Yaitu menjadi bagian solusi dari seluruh masalah yang dihadapi umat. Ulama harus menjadi tempat bertanya, piye apike” kata Darodji.
Dia menjelaskan, kegiatan Musda ini dilaksanakan dengan tujuan yaitu menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan umat (MUI) secara efektif dengan menjadikan ulama sebagai panutan (qudwah hasanah), melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar dalam mengembangkan akhlaqul karimah , mengembangkan ukhuwah Islamiyah dan sinergi gerak kerjasama (Ta’awun dan Tadhomun).
“Musyawarah ini secara ideal diharapkan mampu merangkaikan dimensi-dimensi penting kehidupan sebuah organisasi, yakni dimensi gerak dan kemajuan (activity and progress), kesinambungan (continuity) dan dimensi perubahan (change) sehingga ke depan MUI mampu mengarahkan dan membina umat Islam dalam menanamkan dan memupuk aqidah Islamiyah, serta menjalankan syariah Islamiyah, agar terwujud masyarakat berkualitas (khaira ummah) dalam berbagai aspek kehidupan dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.
Dalam agenda pemilihan kepengurusan periode mendatang, KH. Muhammad Fahmi Hisyam, S.Ag terpilih kembali sebagai Ketua Umum MUI Kabupaten Banjarnegara Periode 2022-2026 dan KH. Syafi’ Muslih, S.Ag sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kabupaten Banjarnegara.