Jakarta, Gatra.com– Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa kasus positif virus korona varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia untuk pertama kalinya. Korbannya adalah seorang petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet, Jakarta.
Untungnya, sang korban dinyatakan sehat dan hanya mengalami gejala-gejala ringan selama terinfeksi. Bahkan, dia disebut sudah kembali negatif saat dilakukan tes PCR lanjutan.
Walau demikian, kabar ini cukup menggemparkan publik di darat maupun di dunia maya. Sayangnya, Menkes tak menjelaskan dari mana dan dari siapa si petugas kebersihan itu pertama kali tertular.
Menurut epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, terdapat tiga kemungkinan dari mana varian tersebut pertama kali muncul sebelum menulari sang petugas kebersihan Wisma Atlet. “Pertama, bisa jadi si orang ini tertular langsung dari pasien atau orang yang baru karantina dari luar negeri,” kata Dicky kepada Gatra.com melalui rekaman audio pada Jumat, (17/12/2021).
“Kedua, dia bisa juga tertular dari orang atau tenaga medis atau sesama pekerja yang ada di gedung itu yang juga sebelumnya sudah tertular, dan tenaga medis dan orang ini juga tertular dari [orang] yang sama,” imbuh Dicky.
“Ketiga, ini yang paling saya khawatirkan. Ini mungkin ada mutasi sendiri yang bukan dari luar. Ini yang saya takutkan karena ini betul bisa secara teoretis,” kata Dicky.
“Jangan berpikir, ‘Oke, kita tutup Indonesia. Nggak usah ada penerbangan dari luar segala macem.’ Itu nggak menjamin varian Omicron nggak bersirkulasi. Karena apa? Varian-varian ini bisa indpenden lahir,” beber Dicky.
Dicky menerka dengan lahir secara independen varian Omicron bisa saja muncul secara bersamaan di tempat berbeda. Katanya, ini jugalah yang terjadi dengan virus korona varian Alpha.
Fenomena ini, kata Dicky, bisa terjadi karena ada pengabaian prokes dari sisi masyarakat dan kekurangan intervensi dari otoritas. Hal ini bisa menyebabkan seseorang rentan terinfeksi sehingga virus bisa bermutasi di tubuh seseorang yang lemah. “Jadi, jangan anggap semua Onicron itu dari luar. Bisa saja dari dalam,” tandas Dicky.
Dengan demikian, Dicky mendorong agar otoritas segera melakukan penyelidikan epidemiologi. Tujuannya adalah untuk mencari tahu si petugas kebersihan ini tertular dari siapa. Penyelidikan ini, katanya, harus dilakukan secepat mungkin atau kurang dari lima hari.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tirmidzi, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 untuk melakukan pelacakan lebih lanjut mengenai kasus Omicron pertama di RI tersebut.
“Masih dilakukan tracing ya. Dilakukan oleh Satgas yang ada di Wisma Atlet,” kata Nadia kepada Gatra.com melalui pesan teks kemarin.
Gatra.com telah berupaya menghubungi Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut mengenai pelacakan kasus Omicron ini. Akan tetapi, hingga berita ini ditulis, ia belum memberi respons.