Jakarta, Gatra.com- Pembunuhan di luar hukum disebut terus terjadi di Papua. Hal ini tertulis dalam sesi pemaparan Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid dalam konferensi pers daring, Senin (13/12).
Berdasarkan data yang ditampilkan dalam pemaparan Usman, Amensty mencatat adanya 11 kasus pembunuhan di luar hukum dengan total 15 korban selama tahun 2021. “Yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan,” mengutip data pada Senin (13/12).
Korban pembunuhan di luar hukum di Papua juga tercatat pada tahun-tahun sebelumnya, yakni tahun 2018 (18), tahun 2019 (30),dan tahun 2020 (30).
Dalam konferensi pers, Usman mengatakan bahwa tidak ada satupun pembunuhan-pembunuhan khusus untuk di Papua diusut tuntas.
“Pembunuhan-pembunuhan khusus untuk di Papua itu masih terus terjadi dan angkanya tidak pernah berkurang secara drastis meskipun kalau kita lihat secara keseluruhan tidak ada satupun kasusnya yang diusut secara tuntas, kecuali mungkin yang terakhir ini kasus Paniai yang terjadi pada awal Desember 2014,” tutur Usman dalam konferensi pers daring pada Senin (13/12).
Dalam siaran pers Amnesty International Indonesia pada Senin (13/12), disebutkan bahwa salah satu contoh pembunuhan di luar hukum adalah tewasnya 3 orang bernama Justinus, Soni, dan Bagau pada 15 Februari 2021 di Puskesmas di Kampung Bilogai. Disebutkan bahwa aparat TNI mendatangi puskesmas tersebut dan terjadi penembakan yang membuat ketiga orang itu tewas.
Sebelumnya, aparat TNI melakukan penyisiran disekitar Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya untuk mencari pelaku penembakan TNI. Dalam penyisiran, Janius Bagau tertembak di bagian lengan dan dievakuasi ke puskesmas.
Kasus dugaan pembunuhan di luar hukum yang diduga melibatkan aparat juga terjadi di luar Papua, yakni adanya 33 kasus dengan 37 korban dari bulan Januari-November 2021.
“Pada 25 Februari misalnya, seorang anggota Polsek Kalideres melakukan penembakan di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat yang menewaskan tiga orang, termasuk dua karyawan kafe,” demikian keterangan tertulis.