Jakarta, Gatra.com - Periode akhir tahun adalah musim untuk berbelanja. Sebagian masyarakat Indonesia memanfaatkan diskon atau promo yang diberikan oleh toko lokal maupun internasional. Terdapat tren yang berkembang di mana masyarakat Indonesia membeli lebih banyak barang dari luar negeri. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), nilai barang yang diimpor ke Indonesia dalam Januari hingga Agustus tahun ini meningkat sebesar 29%.
Setiap orang—terlebih kaum Hawa—pasti gemar berbelanja. Tak terkecuali seorang dokter dan akademisi tenar seperti Nadhira Afifa, jebolan Master di bidang Kesehatan Masyarakat dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Amerika Serikat (AS). Saat berbelanja barang impor, Nadhira lebih memilih belanja langsung, karena merasa lebih nyaman dan aman jika membeli dari sumbernya langsung.
Namun, perlu diketahui seksama tata cara berbelanja ala Nadhira Afifa agar transaksi bisa lancar dan barang sampai dengan mulus ke tangan Anda. Berikut tips belanja di luar negeri dari rumah yang dilakukan Nadhira, termasuk tips mendapatkan produk dari toko yang tidak mengirim ke Indonesia.
1. Manfaatkan Momentum Promo dari Luar Negeri
Berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC), sebanyak 34,2% konsumen Indonesia menyukai pakaian impor, sedangkan 42,9% konsumen Indonesia menggemari sepatu dari luar negeri. Di samping itu, menjelang tahun baru, beberapa brand di luar negeri mengadakan promo besar-besaran. Nadhira sendiri memanfaatkan momentum tersebut untuk membeli produk fesyen, salah satunya Black Friday yang diadakan pada 26 November lalu.
“Ketika beli barang dari luar negeri biasanya aku memanfaatkan momentum promo besar-besaran seperti Black Friday kemarin. Kalau aku sih beli produk impor disesuaikan dengan kebutuhan dan produk yang tidak tersedia di Indonesia,” ujar Nadhira.
2. Mengetahui Biaya Cukai yang Masuk dari Luar Negeri
Mengingat setiap barang yang masuk dari luar ke dalam negeri wajib dikenakan pajak, kita perlu mengetahui terlebih dahulu terkait produk yang dibeli di luar negeri. Melansir ketentuan pajak barang impor dari beacukai.go.id, pemerintah telah menetapkan ketentuan impor terbaru terkait barang kiriman yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor PMK 199/PMK.10/2019. Dalam aturan ini, Bea Cukai menyesuaikan nilai pembebasan bea masuk atas barang kiriman dari sebelumnya US$75 menjadi US$3 per kiriman.
Nadhira mengatakan, pengenaan pajak untuk membeli barang dari luar negeri akan tergantung pada jenis dan harga barang masing-masing. Pembelian barang impor dari toko online di luar negeri biasanya juga sudah memasukkan biaya Freight On Board (FOB), biaya yang kita keluarkan mulai dari harga barang, ongkos kirim hingga biaya pemuatan ke sarana pengangkut.
“Kemarin aku beli produk fesyen seharga Rp7.900,000 dan dikenakan bea cukai sebesar Rp 1.975,000. Biasanya biaya bea cukai ini langsung dihitung oleh toko online dari luar negeri,” kata Nadhira.
3. Cara Pengiriman dan Pembayaran Barang dari Luar Negeri
Pengiriman barang dari luar negeri tentu berbeda dengan dalam negeri, karena jasa pengirimannya lintas negara. Pastikan pedagang dapat mengirimkan sampai ke alamat Anda, berapa biayanya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum Anda melanjutkan ke pembayaran. Nyatanya, beberapa toko online tidak menyediakan jasa pengiriman barang ke Indonesia. Bagi Nadhira, ketika ia ingin belanja barang impor yang tidak bisa dikirim ke Indonesia, seringkali ia meminta bantuan kepada teman yang tinggal di luar negeri. Kemudian, dia akan mengirim uang ke temannya menggunakan Wise, layanan pengiriman uang yang ia anggap aman, terjangkau, dan transparan.
“Berhubung saya menghindari menggunakan kartu kredit, biasanya saya mentransfer uang ke teman saya menggunakan Wise, karena kurs nya cukup fair untuk kami berdua dan pengiriman uang pun sangat simple dan cepat. Selain itu, progress pengiriman uang juga bisa dilacak sehingga tidak ada trust-issue di antara saya dan teman,” tutup Nadhira Afifa.
Di kesempatan terpisah, Country Manager Wise Indonesia, Elian Ciptono mengatakan, ketika memilih layanan pengiriman uang, carilah layanan yang menawarkan nilai tukar pasar menengah yang wajar. Penting juga untuk memastikan layanan tersebut mempunyai izin yang resmi. Wise sendiri telah memiliki lisensi sebagai Penyelenggara Transfer Dana dari Bank Indonesia. Pengguna Wise di dunia dapat mengirimkan uang dari 43 negara termasuk Indonesia dan juga dapat mengirimkan uang ke 80 negara di dunia.