Home Regional Angka Kemiskinan di Kota Tegal Melonjak

Angka Kemiskinan di Kota Tegal Melonjak

Tegal, Gatra.com - Jumlah warga miskin di Kota Tegal, Jawa Tengah pada tahun ini kembali bertambah. Pemerintah kota (pemkot) setempat meningkatkan alokasi anggaran program bantuan sosial untuk mengurangi angka kemiskinan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kota Tegal pada 2021 mencapai 8,12 persen dari jumlah penduduk 287.959 jiwa. Angka ini meningkat dari tahun 2020 yang mencapai 7,80 persen dan tahun 2019 yakni sebesar 7,47 persen.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, meningkatnya angka kemiskinan tersebut menjadi perhatian serius pemkot untuk ditanggulangi.

"Pada APBD tahun 2022, prioritas pembangunan Kota Tegal yaitu percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran, sekaligus mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Dedy Yon saat membuka Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Daerah Kota Tegal Tahun 2021, di Hotel Karlita, Rabu (15/12).

Dedy Yon mengungkapkan, di APBD 2022, pemkot meningkatkan alokasi anggaran bagi para penerima bantuan iuran jaminan kesehatan dengan total anggaran sebesar Rp18,8 miliar. Sasaran penerima bantuan itu meningkat dari 39.000 orang menjadi 49.858 orang.

"Peningkatan alokasi anggaran ini sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota Tegal pada target pencapaian Universal Health Coverage (UHC)," katanya.

Menurut Dedy Yon, pemkot juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp8,9 miliar untuk bantuan sosial rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi 482 rumah tangga sasaran dan penyediaan bantuan stimulan penyediaan rumah swadaya bagi 40 unit rumah dengan alokasi anggaran sebesar Rp838 juta.

"Kemudian program Tegal Eman Lansia dengan memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp200 ribu per orang per bulan, serta bantuan permakanan bagi 750 orang lansia terlantar di Kota Tegal," katanya.

Dedy Yon mengatakan, peran TKPK sangat penting untuk melakukan koordinasi perumusan kebijakan, perencanaan, dan pemantauan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan.

“Selain itu, seluruh jajaran perangkat daerah hingga kecamatan dan kelurahan, saya harapkan mampu membuat program-program pemberdayaan yang terpadu dan harus tepat sasaran sesuai yang dibutuhkan masyarakat miskin,” ujar dia.

Dedy Yon juga mengharapkan adanya peran serta pihak-pihak di luar pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Kota Tegal. Sebab pemerintah memiliki keterbatasan sumber daya dalam pelaksanaan pembangunan.

"Kami dari pemerintah menempatkan diri sebagai pihak yang siap berkolaborasi dengan semua komponen di luar pemerintahan, khususnya dari perbankan, Baznas, civitas akademika, maupun unsur-unsur lainnya,” ujarnya.


 

1851