Home Regional Puting Beliung Rusak Ratusan Rumah dan 7 Orang Luka-Luka di Madiun

Puting Beliung Rusak Ratusan Rumah dan 7 Orang Luka-Luka di Madiun

Jakarta, Gatra.com – Ratusan rumah dan bangunan rusak ringan hingga berat akibat terjangan angin puting beliung di wilayah Madiun, Jawa Timur (Jatim). Selain merusak rumah, akibat angin putih beliung tersebut menyebabkan 7 orang luka-luka.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, di Jakarta, Kamis (16/12), menyampaikan, angin puting beliung tersebut menerjang empat kecamatan di Madiun pada Rabu sore pukul 14.30 WIB.

“Akibatnya, tujuh orang luka-luka dan 515 unit rumah warga terdampak dengan kerusakan ringan hingga berat,” katanya.

Selain 515 rumah warga yang terdampak, lanjut Abdul Mahari, dilaporkan pula Polsek Wonoasri mengalami rusak berat, 4 unit musala dan 2 unit sarana pendidikan terdampak.

Menurutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun mencatat empat kecamatan yang terdampak antara lain Jiwan, tepatnya di Desa Teguhan dan Desa Ngetrep.

Kemudian, Kecamatan Madiun, yakni di Desa Dimong dan Sirapan. Kemudian Desa Sidomulyo di Kecamatan Sawahan, dan Kecamatan Wonoasri di Desa Sidomulyo, Ngadirejo, Plumpungrejo, dan Jaterejo.

“Tim kaji cepat BPBD Kabupaten Madiun melaporkan kebutuhan mendesak saat ini terpal, matras, sembako, selimut, dan tikar,” ujarnya.

Pada Kamis (16/12), diadakan giat kerja bakti bersama seluruh elemen masyarakat dan TNI Polri dan relawan untuk membantu membersihkan dan merenovasi rumah warga yang terdampak. Sementara itu, aliran listrik di sebagian wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonoasri terpantau masih padam, namun untuk wilayah lainnya aliran listrik telah kembali normal.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui lamannya meliris peringatan dini waspada hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang untuk hari Kamis (16/12) hingga Sabtu (18/12).

Adapun wilayah yang berpotensi hujan disertai angin kencang, antara lain Gresik, Nganjuk, Magetan, Pacitan, Tulungagung, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Pamekasan, Surabaya, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Kabupaten Madiun, Kabupaten Blitar, Lumajang, Jember, dan Sampang.

Menurut Abdul Mahari, BNPB selalu mengimbau kepada pemerintah daerah, khususnya BPBD, agar selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti angin kencang maupun angin puting beliung.

“Kondisi ini dapat terjadi atau menyertai saat hujan berlangsung. Selain itu, fenomena cuaca ekstrem tersebut biasa terjadi saat pergantian musim dari musim kemarau ke hujan dan sebaliknya,” kata dia.

157