Jakarta, Gatra.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada November 2021 mencapai US$22,84 miliar. Jumlah ini diketahui naik sekitar 3,69% dibandingkan nilai ekspor Indonesia Oktober 2021 (MtM).
Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan bahwa capaian tersebut merupakan raihan tertinggi sepanjang sejarah perdagangan barang Indonesia. Sebelumnya, rekor nilai ekspor Indonesia terjadi pada Oktober 2021 yang tercatat US$22,03 miliar.
“Secara nilai, tren ekspor Indonesia terus meningkat. Ini memang mencetak rekor kembali tertinggi sepanjang sejarah ekspor kita. Sebab, nilai ekspor itu tergantung volume dan harga komoditas,” jelas Margo, Rabu (15/12).
Margo menjelaskan, ekspor Indonesia November 2021 mencakup komoditas nonmigas sebanyak US$21,51 miliar dan migas US$1,33 miliar. Sehingga, ekspor nonmigas berkontribusi sekitar 94,17% dari total ekspor di November 2021.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2021 mencapai US$209,16 miliar atau naik 42,62% dibanding periode yang sama tahun 2020. Ekspor terbesar selama periode ini berasal dari lemak dan minyak hewani/habati sebanyak US$29,86 miliar (15,08%), serta bahan bakar mineral US$29,59 miliar (14,94%).
Menurut sektor, ekspor Indonesia Januari–November 2021 berasal dari industri pengolahan sebesar US$160,02 miliar (76,51%), pertambangan US$34,12 miliar (16,31%), dan migas US$11,18 miliar (5,35%). Adapun sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang sejumlah US$3,83 miliar (1,83%).
Margo menyatakan, kinerja ekspor Indonesia tahun 2021 lebih baik daripada capaian 2020 maupun 2019. Dia pun berharap, raihan positif ini terus meningkat supaya menunjang pertumbuhan ekonomi dan pemulihan ekonomi nasional.