Jakarta, Gatra.com - Pemerintah mengalokasikan dana stimulus pemulihan ekonomi nasional (PEN) subsektor film sebesar Rp136,5 miliar dalam rangka mendorong percepatan kebangkitan industri film tanah air seiring dengan terkendalinya pandemi Covid-19.
"Stimulus PEN subsektor film untuk menciptakan lapangan kerja yang luas sehingga dapat menyerap kembali tenaga kerja kreatif film yang terdampak pandemi sekaligus sebagai persiapan dalam menyambut kebangkitan industri kreatif perfilman," ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam pernyataannya, Rabu (15/12).
Lebih lanjut, Sandiaga menuturkan bahwa perluasan penciptaan lapangan kerja yang akan mendorong penguatan peta perfilman nasional salah satunya terlihat dari skema produksi.
Sejauh ini Pemerintah telah menetapkan 56 penerima bantuan produksi film Indonesia. Dngan rincian terdiri dari 23 rumah produksi dan 33 komunitas perfilman dengan total 29 film terpilih kategori film pendek dan 27 film terpilih untuk kategori film dokumenter pendek. Film-film tersebut telah lolos penilaian oleh tim kurator dimana masing-masing akan mendapat bantuan stimulus sebesar Rp250 juta per judul film.
Selain skema produksi, PEN subsektor film yang dimulai sejak Oktober hingga Desember 2021 ini juga terdapat skema promosi dan skema pra-produksi. Sama dengan skema produksi, skema promosi dan pra-produksi tersebut melibatkan tim kurator untuk melakukan seleksi kemudian menetapkan film yang memenuhi syarat dan layak mendapatkan dana stimulus.
Terdapat 22 rumah produksi menerima dana stimulus PEN untuk skema promosi film. Masing-masing rumah produksi ini mendapat Rp1,5 miliar per judul film. Ada 22 judul film yang diproduksi 22 rumah produksi dengan total bantuan sebesar Rp33 miliar. Promosi dilakukan dengan menggunakan media konvensional atau offline seperti billboard, poster, dan spanduk. Juga dengan media sosial atau online yang mempunyai pengaruh kuat di tengah masyarakat terutama kelompok penonton milenial.
Dari 22 judul film itu, sembilan film di antaranya sudah tayang di bioskop pada November dan Desember 2021. Sebanyak 13 judul film lainnya akan meramaikan kembali gedung-gedung bioskop dengan tayangan film nasional berkualitas lainnya mulai Januari 2022.
Sementara itu ada 50 rumah produksi sebagai penerima dana stimulus PEN untuk skema pra-produksi. "Masing-masing menerima kucuran dana Rp860 juta per judul film. Dengan total dana skema pra-produksi Rp68,9 miliar ini diharapkan dapat memicu produksi film layar lebar bermutu di era pasca-pandemi." jelasnya.
Dana stimulus PEN subsektor film secara total diperkirakan akan menyerap 14.761 tenaga kerja langsung baik untuk skema promosi film layar lebar tayang bioskop, skema produksi untuk film pendek dan film dokumenter, maupun skema pra-produksi film layar lebar. Sementara serapan tenaga kerja tidak langsung diproyeksikan mencapai ratusan ribu tenaga kerja mulai tenaga kerja katering untuk kru film, kendaraan film, hingga penjaga bioskop dan lainnya.
"Kucuran dana stimulus PEN subsektor film telah mengalir ke rumah-rumah produksi. Sekitar 125 judul film akan tayang di gedung bioskop serta tampil di ajang festival film. Dana stimulus PEN film menciptakan peta baru perfilman Indonesia." pungkasnya.