Jakarta, Gatra.com – Nama Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartarto, merupakan calon presiden potensial dari kalangan ketua umum parpol. Airlangga disebut-sebut mengalahkan delapan nama ketua umum partai politik lain yang partainya lolos ke Senayan.
Hal itu sebagaimana terekam dalam hasil survei Indonesia Network Election Survei (INES) bertema 'Siapa Tokoh Pilihan Masyarakat Untuk Suksesor (Penerus) Jokowi, Apa Kriterianya?' pada Minggu (12/12).
Direktur Eksekutif INES, Tri Permadi, menjelaskan bahwa survei dengan simulasi ketum parpol sebagai calon presiden ini dilakukan lantaran sebanyak 74,6% responden menilai ketua umum parpol lebih punya kesempatan dan potensi untuk diusung sebagai capres.
"Hanya sebanyak 20,3% menyatakan kader parpol dan tokoh nonparpol, sedangkan sebanyak 5,1% tidak menjawab," ujar Tri.
Saat responden ditanya tentang nama-nama ketum parpol yang akan dipilih, mayoritas memilih Airlangga Hartarto. Airlangga Hartarto dipilih sebanyak 30,8%, Prabowo Subianto 27,9%, dan Megawati Soekarnoputri 9,2%," lanjut Tri.
Sementara itu, nama lainnya tidak lebih dari 7%. Seperti Muhaimin Iskandar 6,9%, Agus Harimurti Yudhoyono 6,7%, Zulkifli Hasan 2,1%, Surya Paloh 1,7%, Suharso Monoarfa 1,1%, dan yang tidak memilih 13,6%.
Sedangkan saat disimulasikan antara 4 ketum parpol dengan nama-nama di luar ketum parpol, Airlangga tetap perkasa. Airlangga mendapat 14,8%, disusul kemudian Prabowo Subianto 13,7%, dan Ganjar Pranowo 13,1%.
Selanjutnya ada Moeldoko 6,2%, Gatot Nurmantyo 6,1%, Puan Maharani 5,2%, Anies Baswedan 3,7%, Susi Pudjiastuti 3,6%, Agus Harimurti 3,1%, Gibran Rakabuming 2,9%, La Nyalla Mattalitti 2,7%, Muhaimin Iskandar 2,3%, Erick Thohir 2,1%, Ridwan Kamil 1,8%, Sandiaga Uno 1,6%, dan yang tidak memilih sebanyak 17,1%.
Survei ini digelar pada 25 November hingga 7 Desember 2021, survei melibatkan 2.200 responden yang terpilih secara proporsional penyebarannya di 34 provinsi. Para responden dipilih melalui metode multistage random sampling dan kemudian dilakukan dengan tatap muka dan melalui sambungan telepon. Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95% dengan margin error 2,1%.