Jakarta, Gatra.com – Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Labuan Baju Flores (BPOLBF), Shana Fatina, mengatakan, pihaknya siap mendukung Desa Wisata Waerebo menjadi destinasi desa wisata kelas dunia dengan pengalaman pariwisata berkualitas pascamenyabet juara pertama Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Shana dalam keterangan pers pada Minggu (12/12), menyampaikan, BPOLBF bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) siap melakukan pendampingan untuk menjadikan Desa Wisata Waerebo menjadi destinasi kelas dunia dengan pengalaman pariwisata berkualitas.
“Kami BPOLBF siap mendukung dan mendampingi, bersama Pemkab Manggarai, untuk meningkatkan kualitas produk pariwisata ke depan,” ungkap.
Dalam ajang gelaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Malam ADWI 2021 di Jakarta pada Selasa (7/12) tersebut, desa wisata di Pulau Flores, menyabet dua penghargaan. Kedua desa tersebut, yakni Desa Wisata Detusoko Barat, Kabupaten Ende yang menjadi juara ke-4 untuk Kategori Desa Wisata Berkembang dan Desa Wisata Waerebo yang menjadi juara pertama untuk Kategori Desa Wisata Daya Tarik Wisata.
“Selamat untuk masyarakat Waerebo. Mari kita pertahankan keaslian dan kelestarian lingkungan karena itulah yang menjadi kekuatan Waerebo,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Zet Sony Libing, mengungkapkan, raihan juara kedua desa wisat di Pulau Flores adalah bagian dari kerja keras masyarakat sekitar untuk mewujudkan citra Flores yang ramah bagi wisatawan dan punya daya tarik untuk pariwisata berkelanjutan.
“Ini sekaligus mempersiapkan dan menyambut Flores sebagai salah satu destinasi bagi delegasi KTT G-20 yang akan berlangsung tahun depan,” ungkapnya.
Sony melanjutkan, sesuai arahan Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, serta diskusi dengan bupati Manggarai dan masyarakat Waerebo, pihaknya akan melakukan pendampingan peningkatan kualitas pengalaman berwisata di Waerebo.
Pendampingan dan peningkatan desa wisata tersebut termasuk tata kelola wisatawan, produk wisata, serta branding dan promosi sesuai segmen pasar yang dituju,” katanya.
Menurutnya, penguatan kapasitas tata kelola ini diharapkan juga meningkatkan daya saing Waerebo sebagai destinasi yang menjalankan 4 dimensi pariwisata berkelanjuta, yaitu lingkungan, ekonomi, masyarakat, dan kebudayaan sesuai arah mas menteri, demikian sapaan Sadiaga.
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan, ADWI 2021 diharapkan dapat menjadi daya ungkit dan bangkit untuk desa-desa wisata di Indonesia agar bisa bangkit di era pandemi Covid-19.
Mas Menteri, demikian Sandiaga kini karib disapa, mengungkapkan bahwa dalam ADWI kali ini arahnya memang untuk membangkitkan ekonomi bangsa di era pandemi.
Menurutnya, ADWI 2021 bertujuan agar dari sekitar 57 ribu desa di seluruh Indonesia yang mempunyai daya tarik wisata bisa tergerak untuk mendaftarkan desanya ke dalam program ADWI 2021.
“Tentu kegiatan ini bisa membangun motivasi untuk pengembangan desa dan menjadi penggerak ekonomi tingkat desa melalui desa wisata,” ungkapnya.
Menurut Sandi, calon desa pendaftar juga tidak hanya bagi desa yang baru, melainkan desa wisata rintisan, berkembang dan maju yang belum mendaftarkan desanya juga bisa mengikuti program ini berikutnya.
Setidaknya ada lebih dari 1.831 desa wisata yang masuk ke dalam data Desa Wisata Indonesia dan sudah dicatat oleh Kemenparekraf. “Kita akan terus kembangkan desa wisata, karena ada peningkatan ekonomi sebanyak 20-30% dari desa wisata,” ungkapnya.