Mataram, Gatra.com- Guna memperkuat kebhinekaan dan nasionalisme ditengah gempuran istilah bahasa gaul kaum milenial yang terkesan instan dan tidak memiliki simbol akar budaya yang kuat, Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6 mengusulkan agar Bahasa Daerah etnis minoritas di kawasan Sunda Kecil ( NTB, NTT dan Bali ) perlu di adopsi dan diakulturasikan kedalam bahasa indonesia dengan padanan kata yang disempurnakan.
Hal ini untuk memperkaya ragam perbendaharaan kata Bahasa Indonesia, juga bagian dari menguatkan rasa keIndonesiaan diantara suku-suku yang ada di Nusantara. "Beberapa istilah Bahasa Daerah di kawasan Sunda Kecil, NTB perlu dimasukkan kedalam Istilah padanan baru dalam Bahasa Indonesia karena memiliki karakteristik khas budaya setempat," kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto kepada Gatra.com, Sabtu ( 11/12 ) .
Menurut pria yang akrab disapa Didu mengatakan, pemakaian beberapa istilah daerah yang memiliki ke khas-an itu merupakan bagian dari penghormatan terhadap nilai- nilai budaya yang hidup dan berkembang dalam entitas suku-suku minoritas dikawasan sunda kecil yang meliputi suku Bali, Sasak , Samawa, Mbojo , Bajawa maupun suku lain di NTT.
"Suku-suku kawasan Sunda Kecil tentu memiliki kekhasan idiom bahasa daerah yang membedakan dengan bahasa suku lain. Bahasa Daerah itulah yang bisa diadopsi/ dipakai menambah perbendaharaan kata dalam Bahasa Indonesia yang Disempurnakan," kata Ddu yang didampingi Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah, SE dan Kepala Litbang Mi6, Zainul Pahmi.
Lebih jauh Diduq menambahkan saat istilah atau perbendaharaan kata bahasa Indonesia banyak di insureksi oleh istilah bahasa gaul kontemporer khas milenial yang tidak memiliki keindahan dan kedalaman cita rasa berinteraksi karena terlalu egaliter, kesannya egois seperti istilah coy, cuz, btw, gagal paham, baper , gaess, jablay dan lainnya.
"Ciri khas kelemahan bahasa gaul ini akan lekang oleh waktu. Karena ia tercipta secara instan oleh situasi masa dan satu momentum digenerasi saat itu," tambah Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah sembari menambahkan ketika generasi tersebut tergantikan oleh generasi lain maka otomatis istilah gaul tersebut akan usang.