Karanganyar, Gatra.com - Polisi Wanita (Polwan) dari Kepolisian Resor (Polres) Karanganyar bersama mitra kerjanya memberikan bantuan ke korban erupsi Gunung Semeru dengan sasaran anak-anak. Logistiknya bukan sembako, tapi sarana bermain dan belajar.
Ide trauma healing muncul dari obrolan Briptu Sufiana Mayasari bersama rekan-rekannya seperti Bripda Hima dari Sat Samapta dan Brigadir I Gde Bayu Perdana dari Humas Polres. Ketiganya mengajak bergabung relawan Antihoaks untuk bersama-sama menjalankan trauma healing ini. Jenis mainan dan sarana belajar diseleksi supaya tepat manfaat, aman dan SNI. Diantaranya buku gambar, buku cerita, buku doa sehari-hari, mainan replika mobil polisi, rubik, lego dan sebagainya.
"Kami menyisihkan gaji. Lalu berbelanja. Sudah dikemas ke beberapa kardus. Ada 4-5 kardus. Dikumpulkan hari ini. Rencana besok Minggu dikirim," katanya kepada Gatra.com, Sabtu (11/12).
Dalam paket bantuan trauma healing itu juga berisi selimut bayi, penghangat asi, botol susu dan sebagainya. Sufiana mengatakan, anak-anak paling terdampak dalam segala kondisi kurang normal. Saat bencana alam, kondisi tersebut menganggunya secara psikologis. Ia berharap tim penanggulangan bencana alam di Semeru menyeriusi hal ini.
"Sebisa mungkin anak-anak dialihkan ke hal menyenangkan. Sarana bermain sambil belajar bisa sangat efektif meredam trauma akibat kehilangan sanak saudara dan tempat tinggal," katanya.
Ia mengatakan, para Polwan siap diperbantukan ke divisi trauma healing di wilayah bencana alam di Lumajang tersebut. Mereka terlatih mendampingi kaum perempuan dan anak terdampak bencana alam maupun bencana sosial.