Home Regional Dilantik Jadi Agen Antikorupsi, Pelajar Jateng Siap Lawan Korupsi

Dilantik Jadi Agen Antikorupsi, Pelajar Jateng Siap Lawan Korupsi

Semarang, Gatra.com - Para pelajar di Jawa Tengah (Jateng) berikrar siap melawan korupsi karena merugikan negara dan masyarakat. Ikrar ini disampaikan seusai mereka dilantik sebagai pelajar agen antikorupsi oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di Aula SMAN 15 Semarang, Kamis (9/12).

Pelantikan dilakukan secara simbolis terhadap empat siswa. Sedangkan siswa dari sekolah lain di Jateng mengikuti pelantikan secara daring. Para siswa mendapat sebuah pin bertuliskan "Agen Perubahan Antikorupsi” serta stiker bertuliskan "Mak Izinkan Anakmu Jadi Musuh Koruptor’.

"Kami pelajar Jawa Tengah berjanji, setia pada Pancasila dan NKRI, menjadi agen antikorupsi dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab, mengembangkan sikap kejujuran baik dalam ucapan maupun perbuatan, menyosialisasikan gerak antikorupsi di lingkungan pertemanan, sekolah maupun keluarga. Mengawasi setiap indikasi korupsi yang ditemui dan melaporkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah,” kata pelajar membacakan ikrar.

Pelajar agen antikorupsi dari SMAN 15 Semarang, Fernandi mengatakan, tertarik menjadi agen antikorupsi karena sadar bahwa korupsi itu harus diberantas sampai akarnya.

“Saya mau jadi agen antikorupsi karena bisa ikut andil dalam upaya pemberantasan korupsi. Kami bawa stiker meminta izin pada orang tua untuk memberantas korupsi,” ujarnya.

Dia menambahkan koruptor itu orang jahat, karena merugikan uang negara dan masyarakat, sehingga harus diberantas dan dilawan.

Sementara, Ganjar meminta para pelajar agen antikorupsi mengasah kepekaannya terhadap indikasi korupsi di lingkungan sekitar. Caranya mulai dari hal-hal sederhana.

“Kalian hebat, terus semangat jadi agen antikorupsi baik di sekolah, di rumah atau di masyarakat. Mulailah dari hal yang sederhana, jujur, tidak nyontek, tidak mbolos dan lainnya,” katanya.

Ganjar senang ketika para pelajar mau jadi agen antikorupsi. Kalau sejak anak-anak mereka bisa menjadi agen antikorupsi, maka mereka akan saling mengingatkan.

“Kalau mereka menjadi agen, mereka tidak hanya melapor, tapi jadi pelopor. Harapan kita anak-anak kelak terbiasa dengan gaya hidup bersih baik di pikiran maupun perbuatan,” ujarnya.

1236