Medan,Gatra.com - Keberangkatan masyarakat Liang Melas Datas (LMD), Kabupaten Karo ke Jakarta untuk mengantarkan jeruk madu hasil pertanian mereka kepada Presiden Joko Widodo kini menjadi sorotan publik.
Termasuk ide cemerlang untuk menggagas aksi menghantarkan jeruk manis sembari menyuarakan kegelisahan atas kondisi jalan yang rusak parah di desa, turut menjadi perbincangan hangat di publik. Di media sosial, banyak warganet memuji aksi kreatif tersebut dan menanyakan siapa konseptornya.
Andi Sitepu selaku warga Liang Melas Datas menceritakan awal mula digagasnya ide untuk menggelar aksi yang kini dianggap menjadi role model baru penyampaian aspirasi rakyat kepada pemimpin negeri.
"Awalnya saya ditelepon oleh Fendra Sembiring selaku warga yang mengutarakan kegelisahan masyarakat dan berencana akan mengirimkan jeruk ke Istana Negara,Jakarta," katanya saat diwawancarai wartawan, Kamis (8/12)
Dikatakannya, kala itu warga meminta tanggapan terkait membuat aksi mengirimkan jeruk tersebut sampai ke Jakarta dan dapat menjadi sorotan publik melalui media.
"Atas kegelisahan itulah saya berpikir langsung untuk undang tim jurnalis dari Medan yakni Dedi Sinuhaji," sebutnya.
Walhasil sekitar seminggu sebelum perwakilan masyarakat ke Istana Negara pada 3 Desember, Dedi Sinuhaji dan timnya datang berkunjung ke Liang Melas Datas dan melakukan diskusi di kantor Desa Kutambelin.
Saat itu masyarakat menjelaskan ingin mengirimkan jeruk ke Istana Presiden, tapi tidak mengerti bagaimana pengemasannya agar menarik dan menjadi sorotan publik. Ide itu disambut oleh Dedi Sinuhaji dan tim agar aksi masyarakat tersebut dikemas secara unik sehingga menjadi sorotan publik.
Ide awal masyarakat LMD hanya ingin mengirimkan jeruk ke Istana melalui mobil ekspedisi saja. Tapi, Dedi Sinuhaji memberikan kemasan konsep agar proses pengirimannya dikemas secara kreatif dan berbasis adat budaya etnis Karo.
"Seperti menggelar acara budaya Karo saat memberangkatkan Jeruk, mobil ekpedisi didampingi perwakilan masyarakat, mempublikasikan secara live melalui media sosial serta membangun komunikasi terhadap kerabat yang ada di Medan, Riau, Palembang,Lampung, Jakarta untuk menyambut dan mengawal tim pengantar Jeruk ke Istana negara," ungkapnya.
Setelah itu, lanjut Andi, Dedi Sinuhaji meminta kepada masyarakat agar membentuk tim kepanitiaan. Mulai panitia kecil dari perwakilan setiap desa, hingga panitia besar yang merupakan penggabungan dari setiap warga Desa.
Setelah panitia terbentuk, hampir setiap malam warga disibukkan menggelar rapat persiapan pemberangkatan jeruk ke Presiden Jokowi di setiap desa. Dan disepakati aksi pemberian jeruk itu berlangsung dengan dana gotong royong dari masyarakat desa. "Mulai jeruk yang dipetik dari ladang masing-masing serta biaya yang dikeluarkan terhadap perwakilan yang berangkat ke Istana Negara," tambah Andi.
Setelah itulah, masyarakat memberangkatkan tim yang akan mendampingi mobil ekspedisi sekitar 6 orang dari Liang Melas Datas sampai ke Jakarta.
Diungkapnya selama di perjalanan menuju Jakarta tim perwakilan masyarakat tidak menemukan kendala. Sebab aksi tersebut juga mendapat dukungan dari masyarakat Karo yang ada di Medan, Lampung, Palembang, Jambi dan lainnya sampai ke Jakarta.
"Jadi perlu ditegaskan aksi ini murni dari masyarakat bersama dengan tim jurnalis Medan tanpa ditunggangi elite politik mana pun. Karena saya sendiri juga ada dalam perencanaan aksi ini," ungkapnya.
Seperti diketahui, masyarakat Liang Melas Datas ini tersebar di 6 desa, yakni Desa Sukajulu, Desa Kutambaru, Desa Batu Mamak, Desa Pola Tebu, Desa Kutambelin, Desa Kuta Pengkih. Ada pun keenam desa itu berada dalam 4 kecamatan, yakni Kecamatan Tiga Binanga, Kecamatan Kuta Buluh, dan Kecamatan Lau Baleng, dan Kecamatan Mardinding.