Jakarta, Gatra.com – Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengatakan, jumlah peserta Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) ke-5 Tahun 2021 yang digelar pihaknya mengalami kenaikan drastis. LBKK kali ini diikuti oleh 3.043 peserta dari 23 provinsi dari ribuan pesantren di Indonesia.
Jazuli dalam keterangan tertulis pada Kamis (9/12), menyampaikan, peningkatan peserta lomba tahun ini mencapai 200%. Ini menunjukkan tingginya animo para santri dalam mensyiarkan ilmu para ulama salafusshalih melalui kitab kuning yang menjadi rujukan utama dalam mendalami agama.
Ia pun menyampaikan apresiasi dan syukur karena program unggulan fraksinya mendapat respons besar dari ulama, santri, dan pesantren di Tanah Air, meskipun ini kali pertama lomba pembacaan kitab kuning di parlemen pasca-Indonesia merdeka.
“Ini bentuk penghormatan Fraksi PKS kepada para ulama, santri, dan pesantren yang begitu besar jasanya bagi republik,” ujarnya.
Menurut Jazuli, perlombaan ini merupakan komiten pihaknya dalam menjaga akidah ahlu sunnah wal jamaah sebagai jalan keselamatan umat Islam di dunia dan akhirat.
“Inilah garis perjuangan PKS, sebagaimana diulang-ulang oleh Ketua Majelis Syuro PKS, Habib Doktor Salim Segaf Aljufri, untuk selalu mengokohkan akidah ahlu sunnah wal jamaah,” katanya.
Adapun pembacaan kitab kuning yang dilombakan kali ini, yakni “Fathul Mu’in” karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin Al-Malibari. Dewan jurinya terdiri dari Wakil Kepala Madrasah Aliyah Tebuireng 2009-2012), KH. Syuhada Syarkun; Ketua Umum MAPADI/Alumni Pesantren Langitan Tuban, Dr. KH. Muslih Abdul Karim, MA; dan Ketua BPU DPP PKS/Alumni Pesantren Raudlatul Ulum Pati, Jawa Tengah, Dr. KH. Ali Ahmadi, MA Al-hafidz.
Jazuli mengungkapkan, LBKK ini merupakan agenda tahunan pihaknya dalam rangka Peringatan Hari Santi Nasional (HSN). Ini juga merupakan upaya mengajak generasi bangsa untuk mendalami ilmu agama melalui rujukan utama karya ulama ahlus sunnah yang muktabar, sekaligus meneladani keikhlasan, ketawadhuan, dan pengorbanan para ulama bagi bangsa Indonesia.
“Ulama dan santri sejak dulu berpikir apa yang bisa disumbangkan untuk bangsa dan negara, bukan apa yang bisa diambil dari bangsa dan negara,” katanya.
Menurutnya, anak bangsa, khususnya umat muslim patut meneladani akhlak dan keikhlasan para ulama dalam membangun harmoni bangsa. Karena itu, pihaknya ingin menghadirkan Islam rahmatan lil alamin.
“Islam yang teduh, yang menyatukan, yang menghadirkan perdamaian, dan merangkul seluruh elemen bangsa,” kata Jazuli.
Legislator dari Komisi I DPR asal daerah pemilihan Banten tersebut mengapresiasi para santri bisa membaca dan memahami kitab kuning sebagai rujukan utama keilmuwan Islam dan ilmu-ilmu lainnya.
Dengan menguasai bahasa Arab, lanjut dia, maka ufuk cakrawala pengetahuan keislaman akan dalam dan luas. Pasalnya, selain menjadi bahasa kelimuan, bahasa Arab juga menjadi bahasa pergaulan internasional.
“Bangga lah kalian yang mampu membaca kitab kuning. Hari ini kalian santri, ke depan kalian harus menjadi pemimpin negara,” katanya.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menyampaikan apresiasi bahwa LBKK ini sudah menginjak tahun kelima. Menurutnya, lomba ini dapat memotivasi generasi penerus bangsa untuk belajar agama secara mendalam dari sumber rujukan yang terpercaya karya ulama-ulama ahlu sunnah.
Menurutnya, belajar agama harus mendalam agar mempunyai wawasan dan sudut pandang yang luas sehingga bersikap moderat dalam menyikapi dan menerima perbedaan karena mempunyai pemahaman yang utuh. “Tidak separo-separo dan tidak dangkal,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Ahmad Heryawan, menyampaikan pentingnya mempelajari kitab kuning karya pala ulama untuk mendapatkan pemahanan Islam yang mendalam, baik, dan benar dari sumber asli dengan mengacu pada dalil-dalil yang sahih.
Aher, demikian Ahmad Heryawan karib disapa, melanjutkan bahwa belajar kitab kuning secara benar, insyaallah sanadnya sampai kepada Rasulullah SAW sehingga dapat memperoleh keterarahan hidup hingga kehidupan akhirat.
Mantan gubernur Jawa Barat ini juga menyampikan apresiasi kepada para santri yang mampu mempelajari dan memahami kitab kuning. “Insyaallah ke depan para santri menjadi pemimpin bangsa sehingga bangsa ini penuh keberkahan,” ujarnya.
Sedangkan para peserta yang berhasil menjadi juara pada LBKK kali ini, yakni juara pertama diraih Sholihan dari Ponpes MBI Mamba’ul Falah, Jawa Timur. Dia berhak mendapatkan hadiah Umroh senilai Rp30 juta. Kedua, Agus Sholehuddin Anshory dari Ponpes Al-Barokah Lirboyo, Jawa Barat, berhak mendapatkan hadiah Rp25 juta. Juara ketiga menjadi milik Fitria Raudhatul Jannah dari Ponpes Al-Munawwaroh II, Riau, berhak mendapatkan hadiah Rp20 juta.
Sedangkan untuk juara harapan satu didapat Muhammad Yusuf dari Ponpes Al-Azhar Asl-Syarif, Kalimantan Selatan, berhak mendapatkan hadiah Rp15 juta. Juara harapan dua diraih Panjat Anarki Sulintang dari Ponpes Luhur Al-Tsaqofah, DKI Jakarta berhak mendapatkan hadiah Rp10 juta, dan juara harapan ketiga yakni Maulidul Fajri dari Ponpes Darul Aiman Al-Aziziyah, DI Aceh, berhak mendapatkan hadiah Rp5 juta.