London, Gatra.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Inggris Sajid Javid mengatakan pada Kamis, (9/12) terkait keputusan negaranya untuk memberlakukan pembatasan guna memperlambat penyebaran varian virus corona Omicron, namun kemungkinan mereka tidak akan memberlakukan kontrol yang lebih ketat di tahun baru.
Kantor berita Reuters melaporkan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson sudah memberlakukan pembatasan COVID-19 yang lebih ketat di negara tersebut pada Rabu (8/12) kemarin. Di mana mereka memerintahkan orang untuk bekerja dari rumah, memakai masker di tempat umum, serta menggunakan tiket vaksin untuk memperlambat penyebaran varian Omicron.
Sementara itu, Javid mengatakan varian baru virus corona itu telah menyebar lebih cepat daripada varian lain yang diteliti. Dan dapat menyebabkan sekitar 1 juta infeksi di seluruh Inggris pada akhir bulan, jika penularan berlanjut sampai pada tingkat sekarang.
"Saya harap kebanyakan orang akan mengerti bahwa dengan mengambil tindakan tegas sekarang, kita berpotensi menghindari tindakan di kemudian hari," kata Javid kepada saluran berita Sky News.
Kemudian ia ditanya apakah tindakan yang lebih keras dapat diberlakukan pada Januari. "Tidak. Saya harap tidak," ujar Javid.
Ia juga mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk memaksakan vaksinasi COVID-19 secara wajib bagi populasi umum.