Palembang,gatra.com- Sejarah kerajaan Sriwijaya yang kini muncul kepermukaan, dengan ditemukannya artefak berupa Cupeng atau celana dalam perempuan di wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Penemuan itu setelah dilakukan pencaharian oleh para pecinta barang bersejarah yang tergabung dalam Komunitas Metal Detector Sriwijaya (KMDS) Palembang.
Cupeng adalah semacam celana dalam bergembok atau berkunci yang terbuat dari lempengan emas atau perak ini yang merupakan penutup kemaluan wanita dan dikenakan sehari-hari untuk gadis-gadis muda dari kalangan bangsawan.
Dikatakan, Alfa Edison salah satu anggota KMDS Palembang mengatakan bahwa penemuan artefak yang terkubur itu tepatnya berada di Desa Timbul Jaya, Kecamatan Muara Sugihan dan berada diwilayah perkebunan yang bergambut, tidak jauh dari aliran sungai kecil.
Alfa menceritaka, pencaharian artefak kerajaan Sriwijaya itu. Menggunakan alat metal detector yang dapat mendeteksi benda-benda berupa logam, emas, perak, perunggu dikedalaman hingga dua meter.
Dengan berbekalkan alat itu, bersama dua rekannya Rendra dan Tedy yang juga anggota KMDS, melakukan penelitian kultur tanah terlebih dahulu. Sehingga, dapat mengetahui titik pencaharian benda bersejarah itu.
Bermodalkan Rp3 juta untuk makan minum serta lainnya selama melakukan pencarian, akhirnya cupeng dapat diketemukan hanya pada kedalaman 40 centimeter. "Jenis tanahnya berbeda dan lokasi penemuannya juga berupa hamparan luas," kata Alfa.
Lanjut dia, untuk cupeng yang diketemukan timnya, merupakan cupeng yang dipakai istri bangsawan karena terbuat dari perak. "Satu bulan lalu kami temukan itu," ujarnya
Alfa menceritakan, kalangan bangsawan dulu, memakaikan cupeng ke istrinya terbuat dari emas, perak dan perunggu. Sedangkan untuk masyarakat umum menggunakan daun sirih.
Celana dalam anti selingkuh itu dipasang ke istri para bangsawan ketika mereka hendak perang atau pergi dalam kurun waktu yang panjang. Agar istri mereka tidak selingkuh dan tidak memiliki hasrat kepada laki-laki lain. Untuk itu cupeng itu diberikan mantra terlebih dahulu. "Filosofinya seperti itu, jadi diberi mantra dulu baru dipakaikan ke istrinya," ucap Alfa.
Menurut dia, motif Cupeng yang berasal dari Kabupaten Banyuasin ini, bercorakkan tumbuhan pakis. Dan sejauh ini untuk pertama kalinya cupeng ditemukan dengan pencaharian darat. "Untuk penemuan darat pertama kali ini, tapi untuk penemuan cupeng wilayah lainnya kita belum tau," jelasnya
Bukan hanya Cupeng, Alfa juga mengatakan ada juga kepingan koin emas dan sebagainya yang kami temukan dan sudah lumayan banyak penemuan darat yang kami lakukan di wilayah Sumatera Selatan.
Alfa dan komunitasnya berharap bisa mendapat apresiasi dan keluasaan dalam pencarian jejak peradaban Sriwijaya, terutama untuk wilayah Sumbagsel.
Seperti yang pernah dikatakan pihak Dinas Parawisata Sumatera Selatan saat komunitasnya mengikuti Pameran di Museum Balaputra Dewa. Bahwa, akan dibuatkan sertifikasi bagi komunitas yang telah mengikuti pameran bersama di museum selama dua tahun terakhir ini. "Ya kita bersyukur kalau nanti di berikan Sertifikat Pelesatari benda-benda budaya, dan bisa juga masuk untuk pencarian atau temuan," tutupnya.