Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Andre Rahadian melihat di Hari Antikorupsi Sedunia, 9 Desember 2021, pemberantasan korupsi menjadi prasyarat untuk menjalani demokrasi.
Hal ini disampaikannya via Zoom dalam Forum Diskusi Salemba ke-68 bertajuk "Hari Antikorupsi Sedunia: Di Mana Posisi Indonesia?", yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube ILUNI UI pada Kamis, (9/12).
"Kita tahu banyak pakar yang meningatkan bahwa pada saat ini Indeks Demokrasi dan Indeks Kebebasan Berpendapat di Indonesia cenderung menurun, seiring dengan meningkatnya persepsi adanya oligarki dalam demokrasi di Indonesia," sambung Andre.
Ia juga menyadari pandemi virus corona memang membuat indeks di semua negara turun terhadap persepsi demokrasi. "Karena memang dengan adanya pandemi ini kelihatannya perlu satu peran pemerintah yang lebih besar," ucap Andre.
Menurutnya, hal ini menjadi tantangan bagi Indonesia, lebih-lebih sebentar lagi kontestasi pemilihan presiden (pilres) serta pemilihan kepada daerah (pilkada) juga akan mulai dari tahun depan hingga 2024 mendatang. "Jadi ini merupakan tantangan buat kita," terang Andre.
Ia menyebut gerakan dari kohesi kebangsaan yang mereka inisiasi, itu melihat bahwa gerakan antikorupsi yang konsisten dan pemberantasan korupsi di Indonesia menjadi prasyarat untuk berjalannya gerakan kohesi kebangsaan guna menyatukan seluruh elemen-elemen bangsa dalam kembali bangkit seusai pandemi.
"Mudah-mudahan gerakan antikorupsi di Indonesia tetap konsisten, banyak aturan baru, dan mudah-mudahan kita bisa sama-sama bergerak untuk menjaga sebagai bagian dari civil society [atau masyarakat madani], komitmen dari pemerintah dalam penanganan antikorupsi di Indonesia," katanya.