Jakarta, Gatra.com – Kementerian Agama (Kemenag) menghelat acara monolog budaya dan meluncurkan buku moderasi beragama dalam tiga bahasa, yakni Inggris, Arab, dan China bertajuk “Internasional Seminar & Expose on Religious Harmony”.
Kapuslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag, Prof. M. Adlin Sila, Ph.D, dalam keterangan terlis menyampaikan, acara yang berlangsung di Bali pada Rabu (8/12) tersebut, mengundang sejumlah perwakilan dari kedutaan negara sahabat.
Perwakilan kedutaan negara sahabat tersebut, lanjut Adlin, yakni Amerika Serikat (AS), Australia, Arab Saudi, Mesir, China, dan beberapa kedutaan negara lainnya. Beberapa konsuler juga diundang untuk hadir dalam acara itu.
Adlin dalam keterangan pers, menjelaskan, sebelum acara peluncuran buku monolog tersebut, dilakukan kegiatan pralaunching yang diisi dengan monolog budaya. Menurutnya, monolog budaya dan agama meruapakan dua hal yang bisa diselaraskan.
"Banyak yang mungkin bertanya, monolog budaya itu apa sih? kalau melihat kamus bahasa Indonesia di situ disampaikan bahwa monolog itu adalah semacam cerita dari seseorang, apakah itu tokoh tentang refleksi bagaimana dirinya berhubungan dengan situasi yang mengitarinya," katanya.
Untuk itu, ia merasa sangat bangga dan bahagia dengan kehadiran para tokoh-tokoh nasional yang mewakili insan-insan budaya di Nusantara. Ia menyebut, melalui ketokohan para budayawan ini bisa menyuntikkan energi positif terhadap kelangsungan moderasi beragama di Indonesia.
"Kita tahu akhir-akhir ini seakan-akan budaya dan agama cenderung tidak bisa diselaraskan. Terkadang antara budayawan dan agamawan itu tidak bisa bertemu," ujar Adlin.
Oleh karena itu, lanjut dia, kegiatan monolog budaya ini ingin mendengarkan cerita dari para budayawan nasional tentang bagaimana antara praktik-praktik agama itu bisa hidup selaras dengan kebudayaan setempat.
"Dan ini saya kira satu indikator di dalam penguatan moderasi agama yang selama dua tahun ini menjadi agenda utama Kementerian Agama, yaitu bagaimana menyelaraskan antara umat beragama dengan tradisi setempat," katnya.
Adapun sejumlah budayawan nasional yang didapuk untuk memeriahkan Monolog Budaya antara lain adalah KH D Zawawi Imron, Kedung Darma Romansha, dan Ni Nyoman Ayu Suciartini.