Seoul, Gatra.com - Seorang pejabat kesehatan Korea Selatan (Korsel) mengatakan pada hari Rabu,(8/12), bahwa negaranya akan mempertimbangkan memperluas perawatan di rumah bagi pasien-pasien COVID-19. Hal ini dikarenakan infeksi harian baru dan kasus parah virus menular tersebut mencapai rekor tertingginya.
Kantor berita Reuters melaporkan pada Rabu, (8/12) infeksi di Korsel meroket di bulan ini seusai pemerintah mulai melonggarkan pembatasan, di bawah apa yang disebut dengan skema "hidup dengan COVID-19" pada bulan November.
Sementara itu, Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) atau Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan adanya 7.175 kasus virus corona baru dan 63 kematian akibat virus tersebut pada Selasa, (7/12). Angka kasus harian itu merupakan pertama kalinya yang mencapai sekitar 7.000 kasus. Di sisi lain, rumah sakit-rumah sakit telah menangani rekor 840 kasus COVID-19 kritis dan serius.
"Penting untuk mempertahankan atau mengurangi tren skala pasien yang sakit parah saat ini dalam satu atau dua minggu," kata seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Korsel Son Young-rae pada konferensi pers.
Ia juga mengatakan pemerintah mungkin perlu melakukan penyesuaian signifikan pada sistem perawatan kesehatan jika kasus harian mencapai 10.000, dan mempertimbangkan untuk memperluas perawatan di rumah dari sekitar 50% pada saat ini. Karena empat perlima pasien COVID-19 tidak menunjukkan gejala atau hanya memiliki gejala ringan.
Son mengungkapkan, kurang dari 3 persen pasien virus corona dirawat di rumah sakit di Inggris, 6,95 persen di Singapura, serta 12,8% di Jepang.