Sragen, Gatra.com - Lahan pemakaman umum (TPU) bakal dibuka di wilayah Dukuh Perno, Desa Jatitengah, Kecamatan Sukodono Sragen, Jateng. Di lahan berukuran 5 hektare itu dapat dikubur 10 ribu jasad.
Pembukaan lahan TPU tersebut untuk menyikapi dua tempat pemakaman yang sudah overload, yakni di TPU Manding dan TPU Syarikat Islam (SI).
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sragen, Raden Suparwoto mengatakan pemilihan lokasi TPU baru didasari luasan lahan dan kepemilikannya. Lahan lima hektare di Dukuh itu milik pemerintah.
“Luas lahannya 5 hektare di Perno itu sudah kami beli dan sertifikat juga susah atas nama Pemkab Sragen. Rencananya bakal dipersiapkan untuk TPU baru,” paparnya, Rabu (8/12).
Ia menguraikan penyediaan lahan baru untuk pemakaman itu didasari pada tingginya pertumbuhan penduduk di Sragen Kota.
Meski dua TPU lama masih bisa menampung jasad baru. Namun tidak akan lama. Maksimal hanya 1-2 tahun lagi
“Tidak mungkin kalau hanya mengandalkan 2 TPU yang sudah ada tersebut. Apalagi pertumbuhan penduduk semakin tinggi. Diikuti mortalitas,” jelasnya.
Lahan baru yang disiapkan tersebut, saat ini masih berbentuk pegunungan dengan topografi berbukit. Direncanakan pada 2022 mendatang akan diratakan dengan metode cut and fill dengan anggaran sekitar Rp2,5 miliar.
“Kami targetkan lahan pemakaman baru ini bisa mulai dipakai pada 2023 setelah kita ratakan dan nantinya akan dibangun pagar sekelilingnya,” tandasnya.
Nantinya TPU baru yang diperkirakan mampu menampung hingga 10.000 makam tersebut bebas mau dipakai siapa saja. Setiap warga Sragen boleh dimakamkan di lokasi tersebut dengan pungutan retribusi sesuai Perda, yakni Rp150.000 per 10 tahun.