Karanganyar, Gatra.com - Penggabungan beberapa koperasi kurang sehat dalam manajemen baru di bawah pembinaan dinas terkait dinilai lebih baik daripada membiarkan badan usaha tersebut terbengkalai. Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat berdialog dengan pelaku usaha mandiri dan koperasi di Kabupaten Karanganyar, Jateng, Senin malam (6/12).
“Merger menjadi pilihan solutif. Supaya koperasi kuat dan mampu menjalankan usaha bersama,” katanya.
Ia meyakini masih terdapat koperasi tidak sehat akibat pengelolaan buruk atau salah manajemen. Kondisi tersebut bertambah buruh dengan akumulasi problem yang tidak segera ditangani.
Disampaikan Teten Masduki, kementrian yang dipimpinnya memiliki pendanaan lumayan besar dalam program pembentukan korporasi berbasis ekonomi kerakyatan. “Koperasi harus dikelola secara modern. Harus dibuat manajemen profesional. Kita enggak mungkin bisa membangun korporasi. Segala hambatan yang muncul, segera kita konsolidasikan itu,” katanya.
Teten Masduki mengungkapkan, Kementerian Koperasi dan UKM telah membuat percontohan konsolidasi koperasi dengan petani di Lampung berupa penciptaan kebun pisang dengan skala ekonomi seluas 400 hektare. Bentuk usaha merger ini melibatkan 600 petani yang menanggung bersama lahan miliknya menjadi bagian dari perkebunan pisang tersebut.
“Untuk ekspor, bermitra dengan eksportir, koperasi mengatur itu semua. Itu sudah cukup bagus, pendapatan jadi 2 kali lipat,’’kata Teten.
Disampaikan Teten, pihaknya ingin mereplikasi keberhasilan koperasi di Lampung itu ke Aceh, dengan mengembangkan perkebunan pisang. Dengan cara yang sama juga akan dilakukan di Jawa Barat. “Di Jawa Barat ada pisang, mangga, bawang merah, bisa semua,’’ kata politisi PDIP tersebut.
Teten menambahkan, saat ini pihaknya mendorong petani skala kecil mengembangkan usahanya. Satu diantaranya bergabung ke koperasi. “Kementerian nanti dukung pembiayaan utuk koperasinya. Koperasi harus sehat, kalau tidak sehat, uangnya hilang, tidak jadi kesejahteraan,’’ kata Teten. Dalam mendukung usaha mereka, pemerintah mengucurkan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2022 sebesar Rp350 triliun.