Kupang, Gatra.com- Lulusan Politeknik negeri Kupang ( PNK ) harus memiliki daya tahan terhadap situasi sulit dan bukan harus menjadi pengecut. Karena itu adversity Quotient harus dimiliki setiap lulusan sarjana dan ahli madya.
“Lulusan Politeknik negeri Kupang ( PNK ) harus memiliki daya tahan terhadap situasi sulit. Ini harus dimiliki agar bisa bertahan terhadap tantangan yang ada. Ini untuk membentuk diri menghadapi kesulitan ketika sudah turun untuk mengabdi di masyarakat ,” kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan sambutan pada Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Politeknik Negeri Kupang dalam rangka Dies Natalis ke-XVII dan Wisuda Sarjana Terapan serta Ahli Madya tahun 2021 Politeknik Negeri Kupang (6/12).
Lebih lanjut laiskodat menegaskan lulusan Politeknik Negeri Kupang ( PNK ) jangan hanya pintar secara IQ atau kecerdasan intelektual tetapi juga adversity question. Karena itu lulusan PNK harus menjadi generasi punya nilai juang luar biasa.
“Lulusan PNK harus memiliki nilai juang tidak cepat putus asa. Harus menjadi pekerja keras selalu berpikir tentang solusi pemecahan masalah. Dalam mengerjakan sesuatu jangan berhenti ketika lelah tetapi berhenti ketika sudah selesai mengerjakan,” jelas Laiskodat.
Lulusan PNK jelas Laiskodat harus berani terjun di lapangan, tidak pengecut. Harus berkolaborasi bersama pemerintah membangun masyarakat baik melalui sektor pertanian, peternakan, perikakan, pariwisata dan lainnya.
“Untuk lahan pertanian kita, harus dikerjakan dengan cara modern juga. Saya dengar bahwa di PNK sudah ada mesin bubut. Kita mau ke depannya juga akan lahir mesin-mesin yang dihasilkan mahasiswa dan lulusan PNK yang kita gunakan untuk pakai tanam dan panen seluruh lahan pertanian di NTT,” kata Laiskodat.
Laiskodat juga menyebutkan pada tahun 2023 mendatang, seluruh pengolahan lahan pertanian di NTT sudah harus bisa mencapai 500.000 Ha dan ditanam minimal 2 kali begitupun juga dengan panennya. Karena itu semua pihak termasuk lulusan PNK Kupang diharapkan berkolaborasi dengan Pemerintah daerah NTT menyukseskan misi ini.
“Saya ingatkan lagi, semuanya harus kerja dengan baik, profesional, kolaborasi dan sinergi kelembagaan.Kampus dan mahasiswa harus terlibat aktif di masyarakat. Provinsi ini sangat kaya dan harus kita kelola bersama,” tegas Laiskodat.