Pekanbaru,Gatra.com - Pegiat wisata Kabupaten Kampar, Rahmat Jevari Juniardi menyebut, tol Pekanbaru-Bangkinang bakal menimbulkan ekses terhadap pelaku usaha mikro di Kabupaten Kampar.
Menurut pria yang karib disapa Ardo ini, jalur tol dengan sendirinya akan mempengaruhi omset wisata kuliner di Kabupaten Kampar, seperti Sate Ocu.
"Tentu ada dampak pada usaha mikro, maupun spot-spot wisata kuliner. Sebab selama ini omset mereka bergantung pada mobilitas kendaraan yang melintas di jalur Pekanbaru-Padang, tepatnya pada rute Pekanbaru-Bangkinang," ungkapnya kepada Gatra.com, Senin (6/2).
Dikatakan Ardo, alih-alih memikirkan dampak perputaran uang yang ditimbulkan oleh tol tersebut, pelaku usaha baiknya mulai bersikap adaptif terhadap tol yang bakal berfungsi pada 2022 itu.
"Kita kan tidak bisa melarang infrastruktur tol melintasi wilayah kita, karena dia dibangun pasti ada alasanya. Yang penting saat ini bagaimana kita bersikap adaptif terhadap tol itu," urainya.
Ardo pun berharap Pemerintah Kabupaten Kampar, mulai melakukan serangkaian kegiatan untuk membantu pelaku usaha mikro melakukan penyesuaian di era tol. Terlebih, rest area yang dijadikan tempat berjualan di jalan tol memiliki keterbatasan ruang.
Bukan hanya itu, pintu tol Pekanbaru-Bangkinang dari arah Bangkinang berjauhan dari jalur yang biasanya dilalui pengendara dari arah Sumatera Barat ke Kota Pekanbaru.
"Jadi memang harus ada inisiatif dari pemerintah kabupaten, supaya jalur lama itu tidak terlalu sepi, sebab ada banyak toko dan rumah makan disisi jalan. Kiat-kiat dari pemerintah kabupaten memang ditunggu merespon hal ini," tekannya.
Adapun jalur lama yang dimaksud adalah jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 60 kilometer. Sementara jalan tol Pekanbaru-Bangkinang memiliki panjang 40 kilometer.
Sebagai informasi, pada ruas Pekanbaru-Bangkinang banyak toko-toko sederhana yang menjajakan aneka buah, seperti Nenas. Selain itu sejumlah warung nasi dan aneka oleh-oleh juga didapati di sisi jalan.
Namun, kuliner yang biasanya diburu pengendara adalah lopek bugi (sejenis lepat), dan Sate Ocu. Sate Ocu umumnya disajikan dengan kuah kehijauan.