Jakarta, Gatra.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan optimisme terkait Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang akan mampu kembali menembus level 7.000 di akhir penghujung tahun ini.

Lebih lanjut, Wimboh menuturkan bahwa OJK telah menerapkan sejumlah kebijakan stabilitas pasar seperti pelarangan short selling, trading halt, penyesuaian auto-rejection limit, dan buyback saham tanpa RUPS. Atas kebijakan tersebut, Wimboh pun menilai dampaknya IHSG terus menggeliat ke arah positif. Hingga Awal Desemberi ini Desember 2021 IHSG tercatat berada di level 6.583,82.

Sebagai informasi, IHSG sempat terjun bebas ke titik terendahnya pada 24 Maret 2021 lalu di level 3.937,63 dari yang sebelumnya berada di atas level 6.000.

"Dengan kepercayaan yang kembali, setelah penanganan Covid-19 jelas, setelah kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan luar biasa, bisa menyangga agar ekonomi tidak kolaps, sehingga IHSG bisa balik. Sekarang sudah di atas 6.500, dan mudah-mudahan saya suka bercanda sama teman-teman taruhan akhir tahun bisa 7.000,” ujarnya dalam kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (06/12).

Berdasrkan Data OJK, penghimpunan dana di pasar modal pada tahun ini telah melampaui nilai di 2020. Per 30 Nov 2021 tercatat telah terhimpun sebesar Rp321,8 Triliun dari 169 Penawaran Umum.

"Kalau mau beli saham sekarang masih murah jangan tunggu ekonomi pulih sepenuhnya. Harapan kita indeks bisa ke 7.000. Karena itu jangan ditunggu sampai tinggi. Saham itu kan soal kecepatan walaupun saya tidak menyarankan beli saham yang mana," ungkapnya.