Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta aktivitas penambangan di sungai-sungai sekitar Gunung Merapi dihentikan.
Langkah ini sebagai antisipasi mengingat curah hujan sangat tinggi yang berpotensi bahaya lahar pada semua sungai yang berhulu di Gunung Merapi sangat membahayakan warga.
“Mulai hari ini saya peringatkan, di tengah kondisi curah hujan makin tinggi, maka yang di sekitar Gunung Merapi khususnya aliran-aliran sungai tolong berhenti menambang. Baik yang legal apalagi ilegal, saya minta anda semua minggir dulu dari wilayah itu karena berbahaya,” kata Ganjar di Semarang, Senin (6/12).
Lebih lanjut Ganjar menyatakan, sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jateng untuk melakukan penertiban penambangan di Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Putih, Gendol, dan Woro
Sebab sudah ada kejadian korban akibat banjir lahar di sungai aliran Gunung Merapi, sehingga semua tidak boleh mengabaikan faktor keselamatan itu.
“Ini peringatan saya untuk kesekian kali. Kami akan menggelar operasi bersama Polda Jateng untuk menertibkan penambangan,” ujarnya.
Selain meminta penghentian aktivitas penambangan, Ganjar juga mengingatkan seluruh warga di lereng Gunung Merapi untuk siaga, karena aktivitas gunung berapai itu masih belum stabil.
Erupsi kecil serta guguran lava dari Gunung Merapi sejak 4 Januari lalu, masih terjadi sampai sekarang sehingga perlu diwaspadai.
“Aktivitas Gunung Merapi terus kita pantau dan saya minta semua siaga. Sabtu lalu saya sudah mendapat laporan dari BPPTKG, dilaporkan bahwa erupsi yang terjadi sejak 4 Januari lalu sampai sekarang masih berlangsung,” ujarnya.
Dari pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pertumbuhan kubah lava di Gunung Merapi masih terjadi.
Guguran awan panas juga masih berlangsung karena sampai saat ini, akumulasi tekanan magma dan sulai magma dari dalam masih berlangsung.
“Erupsi di Gunung Merapi belum akan berakhir, makasaya minta semuanya siaga khususnya di Jogja dan di Magelang, Klaten serta sebagian Boyolali,” kata Ganjar.
Seluruh kepala desa harus siaga. Demikian pula tokoh agama, tokoh masyarakat dan relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana semua standby.
“Jangan ambil resiko. Kita belajar betul dengan kondisi dan karakter Gunung Merapi yang mirip dengan Gunung Semeru,” ujarnya.