Banyumas, Gatra.com – Roadshow mengkampanyekan program rumah sakit tanpa dinding terus dilakukan Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara. Setelah jelajah di Kalimantan, kini giliran warga Suku Sasak di Dusun Sade, Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah mendapat kesempatan tersebut.
“Kami terus mencoba mengkampanyekan dan melaksanakan program rumah sakit tanpa dinding. Setelah kemarin Kalimanatan, kini kami mengirim tenaga medis ke Lombok NTT. Rumah sakit tanpa dinding ini adalah salah satu cara, agar kesehatan benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat dimanapun dan kapanpun, sesuai,” kata Direktur RSI Banjarnegara dr Agus Ujianto, di Banjarnegara, Senin (6/12/).
Menurut Agus, akses yang mudah dalam pengobatan adalah dambaan masyarakat. Dalam konsep rumah sakit tanpa dinding seperti yang digadang-gadang Ganjar Pranowo ini, dokter, perawat apoteker ini bisa membuka akses ke daerah daerah terisolir sekalipun.
Tak hanya itu, alat medis yang digunakan juga harus mampu menjawab tantangan masa depan, berupa digitalisasi dan mudah dalam pengaplikasiannya.
Sementara dr Minachun Syania, dokter ketua tim medis yang melakukan pengobatan gratis di Lombok, mengatakan, pihaknya dibekali remmote medical consultation (RMC) saat ke daerah Kalimantan dan NTB ini.
Alat tersebut produk dari platform kesehatan Digidoc dan satu alat mampu memeriksa kesehatan dasar, seperti tensi, suhu tubuh, saturasi oksigen dalam darah, asam urat, gula dalam darah serta rekam jantung sekalipun.
Syania menjelaskan, dalam roadshow di Nusa Tenggara Timur dan pengobatan gratis dilakukan di tiga titik, diantaranya Desa Wisata Sade, Universitas Qamural Huda Badaruddin Bagu Lombok Tengah, serta Pondok Pesantren Riyadul Falah Lombok Timur.
“Antusiasme masyarakat di Lombok sangat tinggi terhadap pemeriksaan kesehatan. Kita juga akan melanjutkan roadshow kesehatan ini ke Bali dan NTB, semoga terus bermanfaat,” tandas Syania.