Home Regional Tergores Mesin Gerinda, Tukang Servis Dinamo Ditemukan Tewas

Tergores Mesin Gerinda, Tukang Servis Dinamo Ditemukan Tewas

Lombok Tengah, Gatra.com- Pria asal lingkungan Pengendong kelurahan Prapen kecamatan Praya kabupaten Lombok Tengah inisial AK ditemukan meninggal di rumahnya karena diduga akibat terkena mesin gerinda saat bekerja.

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Hery Indra Cahyono SIK, SH, MH, melalui Kapolsek Praya IPTU Hariono membenarkan kejadian tersebut. Kecelakaan yang menimpa pria 37 tahun itu diduga karena lehernya tergores mesin gerinda ketika sedang bekerja pada Rabu malam (01/12/2021) sekitar pukul 20.30 Wita.

"Dari hasil investigasi, kuat dugaan korban meninggal lantaran lehernya tergores mesin gerinda. Korban ini merupakan seorang tukang bengkel servis dinamo," kata Hariono dalam keteangannya kepada Gatra.com, Sabtu (4/12).

Dikatakan, adapun saksi saat kejadian diantaranya Istri korban Suciati (35) dan adik kandung Fahmi (16). Kronologis kejadian sekitar pukul 18.00 Wita Fahmi baru pulang dari rumah saudaranya di desa Bunut Baok. Sesampainya di TKP, Fahmi menemukan korban sedang duduk-duduk di depan rumah sendirian.

"Kemudian Fahmi masuk kedalam rumah setelah memarkirkan mobilnya untuk shalat Isya. Setelah selesai shalat Isya, Fahmi hendak beristirahat dirumahnya, yang lokasi rumah dan TKP bersebelahan. Mendengar korban sedang bekerja seperti sedang menggerinda di TKP. Setelah beberapa saat listrik rumah konslet atau meteran drop. Fahmi akhirnya keluar kamar untuk menyalakan kembali listrik dan bertemu dengan korban didepan pintu rumah Fahmi,” jelas dia.

Ditambahkan, lokasi kilometer listrik berada di rumah Fahmi. Setelah bertemu dengan korban yang hendak mengembalikan (menghidupkan) meteran listrik, Fahmi ijin kepada korban untuk mengembalikan saklar meterannya.

“Setelah mendengar perkataan Fahmi, korban kembali ke dalam rumah korban untuk bekerja. Sekitar 15 menit kemudian, Fahmi mendengar suara seperti sapi disembelih. Namun Fahmi tidak berani keluar rumah dan mengatakan kepada istri korban agar mengunci pintu dan tidak keluar rumah karena takut. Karena mendengar suara gerinda yang tidak berhenti bunyi, Fahmi meminta istrinya untuk melihat . Setelah masuk istri Fahmi kaget melihat korban terbaring dengan luka di leher. Mengetahui kondisi korban, Suciati berteriak memanggil Fahmi," paparnya.

Ditambahkan, setelah Fahmi tiba di TKP, ia sudah mendapati korban terbaring telentang dengan luka di leher dan gerinda berada di samping badan korban dalam posisi gerinda menyala. Fahmi langsung mematikan gerinda dan warga sekitar TKP yang mendengar teriakan istri korban berdatangan untuk memberikan pertolongan namun korban sudah meninggal dunia.

"Warga akhirnya memindahkan korban dari TKP ke rumah Fahmi. Akibat kejadian tersebut, keluarga korban menolak untuk dilakukan proses outopsi, dan menanda tangani surat pernyataan penolakan autopsi keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak melanjutkan proses hukum," ungkap Hariono.

Adapun luka yang dialami korban berdasarkan visum luar yakni luka robek pada leher dengan lebar sekitar 7 cm tembus sampai dengan kerongkongan, serta luka lecet pada siku kanan.

12009