Jakarta, Gatra.com - "Belanja di UMKM sama dengan Bela Negara" demikian penuturan Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, dalam akun instagramnya beberapa waktu lalu. "Negeri kita ini negeri UMKM bukan konglomerasi. Satu tumbang, tumbuh seribu, sehingga ekonomi kita kuat, cintai produk lokal karena barangnya berkualitas", tulisnya lagi.
Tak hanya itu, untuk membuktikan ucapannya, Ridwan berkolaborasi desain Pala Nusantara, sebuah brand jam tangan lokal asal Bandung, Jawa Barat. Pala membuat beragam arloji alias jam tangan dengan desain unik: menggunakan bahan asli nusantara, perpaduan kayu sonokeling dari Sulawesi, kayu eboni, dan mapel. “Kali ini desain saya dikontribusikan untuk produk UMKM jam tangan asal Bandung, Jawa Barat @palanusantara. Konsep modern duotone dan pola tradisional Mega Mendung Cirebon.” Tulis Ridwan Kamil pada akun Instagram miliknya.
Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke-4, Pala Nusantara, mengadakan Sayembara Poster Marpesta dengan tema ‘Pesta Rakyat Nusantara’. Para pemenang lomba poster Marpesta yang diumumkan Jumat malam (3/12) mendapat total 10 produk dari PALA Nusantara salah satunya berupa arloji Pala. Juara 1 dimenangkan oleh pemilik akun Instagram @dimas_arya2003, Juara 2 disabet @aguscandrap, Juara 3 dimenangkan @qolamun.id_ lalu, Juara Harapan oleh @benbenfams, dan yang terakhir Juara Favorit diraih @notcbz dengan total voting 492 vote.Masih dalam rangka mendukung budaya nasional, sayembara ini ditujukan untuk melihat kreativitas masyarakat Indonesia dalam membuat poster jam tangan Pala Nusantara dengan menyisipkan unsur budaya Indonesia didalamnya.
Menurut para founder Pala, yakni Slamet Riyadi, Ilham Pinastiko, dan Ashni Sastrosubroto, kisah kearifan lokal seperti legenda dan mitos Nusantara dapat dibubuhkan melalui desain yang menarik. Jika dilihat dari desain jam tangan yang diproduksi, desain-desain tersebut merupakan representasi dari keanekaragaman budaya Indonesia. Setiap produk jam tangan menyisipkan simbol-simbol yang menunjukan identitas budaya Nusantara.
“Saya terinspirasi dari jam saku yang pernah ada dari ratusan tahun lalu, kemudian bertransformasi menjadi jam tangan yang value-nya kita angkat kembali. Jadi, masyarakat tetap bisa bergaya nge-hype dan menikmati produk lokal tanpa menyampingkan kualitas unsur budaya dari produk lokal tersebut,” ujar Ilham Pinastiko, Chief Operating Officer (COO) Pala Nusantara.