Batanghari, Gatra.com - Direktur Perlindungan Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Ardi Praptono sontak kaget saat menengok 'ilalang' tumbuh subur di sela kelapa sawit milik Kelompok Tani Maju Bersama itu Senin lalu.
Hamparan kebun seluas 103 hektar itu berada di kawasan Peremajaan Kelapa Sawit Perkebunan (PKSP) di Kelurahan Sridadi, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Sambil melongo turun dari mobil, ayah dua anak ini langsung memanggil Ketua Kelompok Tani Maju Bersama, Misno.
Wajah lelaki 47 tahun ini sontak memerah diterpa matahari yang mulai terik.
"Kenapa ilalang bisa subur begini Pak? Kenapa enggak dibersihkan?" suara Ardi sedikit kesal.
Mendengar pertanyaan itu alumnus program studi Magister Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional Surabaya itu Misno cuma bisa nyengir.
"Maaf pak Direktur, yang bapak tengok itu bukan ilalang, tapi padi gogo," Misno nampak pede meski belum bisa menyembunyikan rasa kikuknya.
Menengok gelagat lelaki itu, Ardi sumringah. Sebetulnya dia tahu kalau itu tanaman padi.
Lantaran kaget menengok hamparan tanaman padi itulah Ardi sengaja mencandai Misno.
Soalnya ini kali pertama Ardi menengok hamparan padi di sela tanaman sawit hasil program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
"Luar biasa, ini kali pertama saya menengok tanaman padi di sela tanaman sawit muda. Ini perlu jadi contoh bagi kelompok tani lain," puji Ardi.
Lelaki ini tak sendirian datang ke kebun itu. Selain ditemani stafnya, Dwimas Suryanata, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Batanghari, Irwan, Sekretaris Ismail Ramzi dan Kabid Perkebunan Irwan.
Misno kemudian cerita kalau lahan kebun mereka itu mulai ditanam 13 Agustus 2020.Bibitnya PPKS 540.
"Mudah-mudahan tanaman padi ini bisa menambah penghasilan keluarga dan kami punya stok beras sendiri jelang kelapa sawit panen, Misni berharap.
Soal kebun PSR ini, ada program unik yang dibikin dan bakal dijalankan oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Batanghari tahun depan; membangun rumah kebun.
"Ada sekitar 40 unit yang akan kita bangun. Pilot project-nya di lahan PSR Desa Pulau, Kecamatan Muara Tembesi," cerita Irwan.
Nanti rumah kebun itu akan ditempati oleh buruh yang mengurus kebun orang lain.
"Selama ini mereka menyeberang sungai lantaran kebun yang diurus diseberang. Kalau rumah itu sudah ada, mereka enggak perlu saban hari menyeberang lagi. Sebab rumah itu akan menjadi milik mereka setelah dihibahkan oleh pemilik kebun, " ujar lelaki yang karib disapa Pak Ho ini.
Yang pasti kata Ho, rumah itu dibangun oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.