Home Regional Ganjar Minta Pusat Tidak Sembarangan Terbitkan Izin Pertambangan

Ganjar Minta Pusat Tidak Sembarangan Terbitkan Izin Pertambangan

Semarang, Gatra.com- Pemerintah pusat diminta tidak sembarangan memberikan izin penambangan, karena pemerintah daerah yang terkena dampak kerusakan lingkungan akibat izin tersebut.

Permintaan ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo di depan sejumlah pejabat dari Kementerian Energi Sumber Daya, dan Mineral (ESDM), para kepala dinas ESDM se-Indonesia, serta pejabat terkait dalam rapat koordinasi di kantor Dinas ESDM Jateng, di Semarang, Jumat (3/12).

Acara rapat koordinasi (rakor) digelar secara hybrid, ada yang hadir langsung dan ada yang tatap muka. Sejumlah kepala dinas ESDM yang hadir secara langsung antara lain, dari Papua, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, Bangka Belitung, dan lain sebagainya

Ganjar menyatakan, sekarang perizinan penambangan diambil oleh pusat secara Online Single Submission (OSS). “Menggunakan OSS memang bagus, prosesnya cepat Tapi akibatnya, kami di daerah yang pusing menanggung dampak kerusakan lingkuang,” katanya.

Sebagai contoh, Ganjar menyebutan kawasan di sekitar lereng Gunung Merapi tepatnya di Klaten, dulu hanya ada delapan penambang resmi yang memiliki izin sehingga masih bisa dikontrol dan diawasi. Namun, setelah perizinan ditarik ke pusat, sekarang ada banyak izin penambangan baru bermunculan sampai seratusan.

“Sekarang di kawasan lereng Gunung Merbabu sudah ada 100 lebih penambangan. Pasti di sana akan rusak,” ujarnya.

Oleh karenanya, Ganjar meminta agar antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah duduk bersama agar soal perizinan penambangan bisa dikelola dengan baik.

Dengan demikian bisa diketahui wilayah mana yang bisa ditambang dan tidak merusak lingkungan bisa dikendalikan. “Ternyata cepat saja melalui OSS tidak cukup, karena pasti akan sangat eksploitatif dan merusak lingkungan,” katanya.

Kepada para perserta rapar koordinasi, Ganjar meminta agar ada pembahasan serius terkait pengelolaan penambangan sumber daya mineral.

Di tengah pertumbuhan jumlah penduduk dan eksplorasi, maka lingkungan akan terancam bila tidak dikendalikan.

“Saya senang asosiasi dinas-dinas ESDM seluruh Indonesia berkumpul. Isunya menarik, tentang bagaimana mengelola sumber daya mineral di Indonesia untuk kemakmuran rakyat. Saya juga berpesan kepada kepala dinas ESDM untuk terus menjunjung tinggi integritas, sebab ini banyak terjadi praktik korupsi karena sumber uang besar,” ujarnya.


 

 

1212