Manila, Gatra.com - Negara-negara Asia-Pasifik harus meningkatkan kapasitas perawatan kesehatan mereka dan melancarkan segera vaksinasi sepenuhnya untuk mempersiapkan lonjakan kasus COVID-19, yang dipicu varian Omicron.
Penjelasan tersebut disampaikan direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Pasifik barat Takeshi Kasai, pada Jumat (3/12).
Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika selatan bulan lalu dan dijuluki sebagai "varian yang menjadi perhatian" oleh WHO. Para ilmuwan masih mengumpulkan data untuk menentukan seberapa cepat menularnya, dan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.
Sejauh ini telah dilaporkan di setidaknya puluhan negara, dan mulai mendapatkan perhatian di Asia minggu ini, dengan kasus dilaporkan di Jepang , Korea Selatan , Singapura , Malaysia, dan India. Banyak pemerintah telah menanggapi dengan memperketat aturan perjalanan.
“Pengendalian perbatasan dapat mengulur waktu, tetapi setiap negara dan setiap komunitas harus bersiap menghadapi lonjakan kasus baru,” kata Kasai dalam konferensi pers virtual, dikutip Reuters, Jumat (3/12).
“Masyarakat tidak boleh hanya mengandalkan tindakan perbatasan. Yang paling penting adalah mempersiapkan varian ini dengan potensi penularan yang tinggi. Sejauh ini, informasi yang tersedia menunjukkan bahwa kita tidak perlu mengubah pendekatan kita,” tambah Kasai.
Kasai mengatakan bahwa negara-negara harus memanfaatkan pelajaran dari kasus varian Delta dan mendesak mereka untuk sepenuhnya memvaksinasi kelompok rentan, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti pemakaian masker dan aturan jarak sosial.
Terlepas dari pembatasan secara internasional, Australia menjadi negara terbaru pada hari Jumat yang melaporkan penularan Omicron, sehari setelah ditemukan secara lokal di lima negara bagian Amerika.