Moskow, Gatra.com – Badan Keamanan Federal Rusia melaporkan telah menahan tiga terduga agen mata-mata Ukraina yang dikabarkan berencana melakukan aksi serangan teror terhadap sejumlah fasilitas militer strategis negara itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis (2/12), Badan Keamanan Federal Rusia mengumumkan telah berhasil menggagalkan kegiatan intelijen dan sabotase di tiga lokasi.
Dua pria yang bernama Zinoviy Koval dan anaknya yang berusia 22 tahun, Igor Koval mengaku telah direkrut oleh anggota Security Service of Ukraine atau Badan Intelijen Ukraina.
Keduanya mengaku ditugaskan untuk mengumpulkan informasi tentang sejumlah objek vital di Rusia. Untuk tugas tersebut, keduanya dijanjikan bayaran sebesar US$10.000.
Selain dua orang tersebut, Badan Keamanan Federal Rusia juga mengumumkan telah menahan seorang perwira dari Intelijen Militer Ukraina yang dikirim ke Rusia untuk melakukan tindakan terorisme.
Saat penangkapan, Badan Kemanan Federal Rusia mendapati senjata laras pendek dan otomatis, serta peralatan pelindung pribadi di dalam mobil yang dikendarai oleh Koval.
"Serangan itu direncanakan akan dilakukan dengan meledakkan dua perangkat eksplosif yang berimpar setara dengan 1,5kg TNT." tulis pernyataan Badan Keamanan Federal Rusia sebagaimana dilansir dari RIA Novosti, Kamis (02/12).
Sebelumnya, pada bulan November lalu pengadilan Rusia menghukum Sergey Shvidenko, seorang perwira senior di Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina atas dakwaan spionase dan rencana sabotase tower radio dan televisi, pembangkit listrik, gudang bahan bakar, dan tiang radio di Krimea yang digunakan oleh Armada Rusia di sekitar Laut Hitam.
Sementara itu, juru bicara Badan Intelijen Ukraina, Artyom Dekhtyarenko, mengecam pernyataan terkait penangkapan tersebut. Pihaknya menyebut penangkapan tersebut sebagai kepalsuan.
"Pernyataan seperti itu harus dislidiki secara eksklusif melalui teori perang hibrida, di mana informasi propaganda dan penyebaran berita palsu memainkan peran penting," tegasnya.
Pada awal tahun ini, Badan Kemanan Federal Rusia mengumumkan penahanan seorang pejabat dari konsulat Ukraina di Saint Petersburg. Diplomat yang bernama Alexander Sosonyuk itu ditangkap saat mengadakan pertemuan dengan seorang warga Rusia yang diduga memberinya data rahasia terkait penegakan hukum dan dan data milik Badan Kemanan Federal.
Pada Agustus 2020, seorang perwira militer Rusia yang bertugas di bagian persenjataan rudal strategis juga ditahan dengan tuduhan meloloskan informasi yang sangat rahasia kepada Badan Intelijen Ukraina.