Kebumen, Gatra.com – Selama ini, Kabupaten Kebumen masuk dalam kategori termiskin di Provinsi Jawa Tengah. Padahal, pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah kota sangat cepat dilihat dari banyaknya hotel, swalayan, dan bahkan mal yang dibangun di Kebumen.
Maka tak berlebihan ketika Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menargetkan pada 2024 mendatang sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Kebumen. Sehingga kabupaten dengan julukan Kota Beriman ini tidak lagi dinyatakan sebagai kabupaten termiskin di Jawa Tengah.
"Dengan semangat kebersamaan ini dan gotong royong antarkepala desa, kita targetkan pada tahun 2024 mendatang sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Kebumen. Dan Kebumen tidak lagi dinyatakan sebagai kabupaten termiskin di Jawa Tengah," kata Arif saat menghadiri acara Gotong Royong Peningkatan Status Desa Kabupaten Kebumen, Kamis (2/12).
Tema acara tersebut adalah "Ayuh Munggah Kelas - Desa Kudu Ngegas". Kegiatan dilaksanakan di Menara Mercusuar Klirong Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong.
Dalam acara yang dihadiri oleh seluruh jajaran Forkompinda, pimpinan OPD, para camat dan Kades se-Kabupaten Kebumen juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama dari para Kades untuk menjadikan desanya masing-masing sebagai desa mandiri.
"Sudah mulai banyak desa yang dinyatakan mandiri atau naik kelas dari desa tertinggal menjadi desa mandiri atau maju. Yang tadinya desa Maju hanya di Kutowinangun, sekarang sudah banyak desa di Kebumen yang berstatus desa mandiri," kata Arif bangga.
Politikus muda itu menjabarkan, yang disebut desa tertinggal unsurnya ada tiga, yakni dilihat dari faktor ekonomi, sosial, dan lingikungan. Karena itu, bupati meminta agar pemerintah desa (Pemdes) dan warganya harus kreatif untuk memajukan SDM dengan menggali potensi desa.
"Caranya bagaimana bisa melalui pengembangan wisata desa. Cari kearifan lokalnya, buat BumDes kelola dengan baik untuk kesejahteraan rakyat. Buat program, adakan pameran. Desa jangan pasif, sudah disediakan dana desa. Gunakan itu untuk kemajuan desa dan masyarakatnya," tegasnya.
Tercatat masih ada 5 kecamatan yang menjadi pusat kantong kemiskinan ekstrem, yakni ada di Kecamatan Sempor, Karangsambung, Karanggayam, Sadang, dan Alian. Kelima kecamatam itu berada di wilayah Kabupaten Kebumen bagian utara.
Berbagai upaya Pemkab sudah dilakukan untuk penguatan warga kurang mampu dengan memberikan bantuan sebesar Rp500 ribu per bulan selama tiga bulan. Kemudian pemasangan listrik gratis, karena ada 5.000 rumah di Kabupaten Kebumen yang belum teraliri listrik.