Medan, Gatra.com - Belakangan, lelaki 51 tahun ini mulai kelihatan sumringah. Sebab usahanya agar para pekerja rentan bisa mendapat perlindungan, mulai menampakkan hasil.
Pekan depan, sosialisasi sekaligus penyerahan secara simbolis kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk 400 peserta sudah akan dilakukan di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Kali ini, BPJS Ketenagakerjaan itu khusus untuk para pekerja rentan sektor petani dan buruh kelapa sawit yang ada di sana.
Uniknya, duit premi perlindungan selama tiga bulan itu kata Gus Dalhari Harahap, bukan dari kocek peserta, tapi justru bersumber dari duit Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan mitra BPJS Ketenagakerjaan yang beroperasi di Deli Serdang.
"Ini semacam stimuluslah. Sebab pertanggungan gratisnya hanya tiga bulan. Kami berharap setelah masa tiga bulan itu berakhir, para peserta melanjutkan dengan membayar sendiri. Toh premi bulanannya enggak semahal sebungkus rokok pasaran itulah, premi cuma Rp16.800," ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut ini saat berbincang dengan Gatra.com, kemarin sore.
Meski jumlah premi yang disetor oleh peserta semurah itu kata ayah dua anak ini, yang dicover ada dua macam; kecelakaan kerja dan kematian.
Untuk kecelakaan kerja, mulai dari berangkat hingga kembali ke rumah, peserta sudah terlindungi.
"Kalau jatuh, terluka dan lainnya, biaya berobatnya unlimited. Selama dirawat, berapa penghasilan bulanan si peserta, diganti. Misalnya saat mau ke sawah, di jalan tabrakan, patah kaki dan harus dioperasi dan dirawat selama tiga bulan di rumah sakit. Semua biaya berobat ditanggung dan penghasilan selama tiga bulan diganti. Kalau penghasilan perbulan Rp1 juta, maka yang diganti Rp3 juta," rinci Gus.
Lalu kalau peserta meninggal akibat kecelakaan kerja, maka keluarganya akan mendapat santunan Rp48 juta. Kalau ada anaknya yang masih sekolah, akan diberikan beasiswa.
"Begitulah poin-poin pentingnya. Bukan kita mau mendoakan orang celaka atau meninggal. Tapi yang namanya pekerja rentan, tentu akan rentan dengan hal-hala semacam tadi. Jadi, kalau ada apa-apa, asuransi akan sangat membantu," ujar auditor Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) ini.
Tak mudah bagi Gus untuk mencapai semua ini. Sebab orientasi Gus adalah gimana caranya agar perusahaan -perusahaan besar mau menggelontorkan CSR-nya untuk perlindungan pekerja rentan di sekitar wilayah kerja perusahaan itu.
Tak hanya petani sawit, tapi juga petani sawah, pedagang, nelayan buruh dan bahkan tukang becak sekalipun.
Untunglah Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Panji Wibisana, langsung merespon keinginan Apkasindo tadi.
"Kami sangat mendukung apa yang diupayakan oleh Apkasindo Sumut itu. Itulah makanya akhir bulan lalu, kita langsung meneken kesepahaman. Untuk tahap awal program itu kita jalankan di Deli Serdang," cerita Panji kepada Gatra.com.
Panji sangat berharap, apa yang akan dilakukan di Deli Serdang nanti, bisa menjadi stimulus bagi perusahaan lain untuk ikut memberikan CSR-nya kepada masyarakat sekitar dalam bentuk perlindungan pekerja rentan. "Harapan kita begitu, sebab ini sangat bermanfaatkan bagi para pekerja rentan itu," katanya.
Sembari itu berjalan kata Gus, pihaknya bersama-sama dengan BPJS Ketenagakerjaan akan terus memberikan penyadaran kepada pekerja rentan tadi untuk kelak melanjutkan premi asuransi itu dengan biaya sendiri.
"Mudah-mudahan mereka mau dan semestinya mau. Sebab perlindungan ini sangat bermanfaat untuk mereka dan keluarganya," ujar Gus.