Jakarta, Gatra.com – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyampaikan proyeksi BI terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 yang akan berada pada angka 4,7 hingga 5,5% secara year on year (yoy), atau lebih tinggi dari perkiraan tahun ini yang mencapai 3,2 hingga 4% yoy.

"Tahun depan insyaallah ekonomi kita akan pertumbuhan 4,7 sampai 5,5% dari tahun ini berkisar 3,2 sampai 4% yoy," ungkap Perry dalam acara Bank Indonesia Bersama Masyarakat (BIRAMA) 2021, Kamis (2/12).

Lebih lanjut, Perry menguraikan sejumlah hal yang mendukung pemulihan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mendatang. Pertama, pertumbuhan kredit. Perry menyampaikan rasa optimistisnya bahwa pertumbuhan kredit di tahun depan kredit dapat mencapai 6-8% sejalan dengan meningkatnya permintaan.

Berikutnya, Perry menyebut bahwa peningkatan sektor ekonomi dan keuangan digital turut akan berkontribusi pada pemulihan ekonomi di Tanah Air pada tahun mendatang.

“Ini bisa mendukung pemulihan ekonomi kita di tahun depan. Seiring dengan inflasi yang masih berada di kisaran sasaran 3% yoy plus minus 1% yoy,” ujarnya.

Di tahun mendatang, Perry menyebut bahwa kinerja sektor investasi juga terus menunjukkan tren pemulihan. Selain itu, kinerja ekspor juga diproyeksikan akan terus mencatatkan pertumbuhan menyusul keberhasilan Indonesia mempertahankan surplus neraca perdagangan di sepanjang tahun ini.

Kendati demikian, untuk mencapai angka-angka pertumbuhan tersebut, Perry mengatakan bahwa kecepatan program vaksinasi harus dapat dipenuhi.

"Ada satu prasyarat yang harus kita lakukan bersama, yaitu mempercepat vaksinasi agar imunitas massal segera tercapai dan secara bertahap membuka sektor-sektor ekonomi," katanya.