Riga, Gatra.com – Negara-negara anggota NATO siap mengambil tindakan tegas terhadap Rusia jika terus menunjukkan tindakan yang mengarah pada kemnungkinan agresi terhadap tetangganya Ukraina.
Berbicara di sebuah konferensi di Latvia pada Rabu (1/12), Sekretaris Negara Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengatakan, organisasi itu siap untuk mengambil langkah-langkah serius terhadap Rusia.
"NATO siap untuk mengambil langkah-langkah serius, dan NATO siap untuk memperkuat sayap timurnya," ujar Blinken.
Namun, utusan Washington itu mengeaskan bahwa NATO tidak menyimpan niat buruk terhadap Moskow. Langkah yang akan diambil Nato, menurutnya, murni sebagai tindakan pembelaan kepada nagara mitranya.
"NATO adalah aliansi defensif," katanya. "Kami bukan ancaman bagi Rusia ... setiap langkah yang kami ambil ditujukan untuk mempertahankan langkah-langkah perlindungan aktif anggota aliansi kami, serta membantu mitra kami."
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menegaskan bahwa NATO akan secara aktif berkontribusi untuk membangun kemampuan militer Ukraina dan Georgia sehingga agar kedua negara mitranya tersebut dapat membela diri.
"Kami sedang melakukan latihan, berbagi informasi, menyediakan peralatan, dan mendukung proses reformasi," katanya.
Selain itu, Stoltenberg turut menegaskan dukungannya terhadap kedaulatan kedua negara tersebut. "Integritas kedaulatan dan teritorial tetap tak tergoyahkan," ujarnya tegas.
Pernyataan Stoltenberg mencuat di tengah kebuntuan antara NATO dan Rusia terkait peningkatan kehadirann blok aliansi militer itu di kawasan Eropa Timur.
Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan, Moskow akan mengantisipasi aktivitas NATO yang bergerak semakin ke timur perbatasannya. Ia pun akan mengerahkan senjata bila muncul ancaman di wilayah kedaulatan Rusia.
"Ancaman di perbatasan barat kita benar-benar tumbuh," tegas Putin yang kerap kali menyuarakan keprihatinannya tentang hal tersebut.
Pada pertengahan November, Stoltenberg mengatakan, NATO telah melaporkan tentang adanya konsentrasi pasukan yang tidak biasa di jalur demarkasi Rusia-Ukraina. Menurutnya, Moskow tengah bersiap mengerahkan kekuatan militernya untuk melakukan agrsi terhadap Ukraina.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membantah tuduhan tersebut. "Aktivitas angkatan bersenjata kami yang masih berada di wilayah kami sendiri tidak seharusnya menjadi urusan pihak mana pun," kata tegas seperti dilansir rt.co.