Los Angeles, Gatra.com- Biro Investigasi Federal (FBI) menggaruk tiga orang yang terlibat dalam skandal seks Gereja Agung Kerajaan Yesus Kristus, Nama Di Atas Setiap Nama (KOJC) dengan menjalankan operasi perdagangan seks. Mereka mengancam gadis yang menolak berhubungan seks dengan pemimpin gereja, Apollo Carreon Quiboloy dengan "kutukan abadi". Quiboloy juga disebut sebagai "Anak Tuhan yang Ditunjuk," menurut rilis berita dari Departemen Kehakiman AS. Dia juga dikenal sebagai penasihat spiritual Presiden Duterte.
Ketiga orang yang ditangkap yaitu Felina 'Eng' Salinas, 50 tahun, Bettina Padilla Roces alias “Kuki,” 48 tahun, dan Maria De Leon, 72 tahun. Mereka adalah tiga dari sembilan orang yang disebutkan dalam dakwaan. Tiga terdakwa termasuk Quiboloy diyakini tinggal di Filipina.
Quiboloy, 71 tahun, yang tempat tinggal utamanya adalah kompleks KOJC di Davao City, Filipina. JUga memiliki rumah yang besar di Calabasas, California; Las Vegas, Nevada; dan Kapolei, menurut para pejabat.
Baca juga:
Pastor Predator Gadis di Bawah Umur Mengutuk Para Penuntutnya Akan Menderita Ini
Pemimpin Gereja Penasihat Spiritual Presiden, Paksa Gadis-gadis di Bawah Umur Berhubungan Seks
Kaki Tangan Ditangkap, Pastor Paksa Hubungan Seks Atas Nama Tuhan
Adapun peran para terdakwa antara lain, Teresita Tolibas Dandan, juga dikenal sebagai “Tessie” dan “Sis Ting,” 59 tahun, dari Kota Davao, yang merupakan “administrator internasional” dan salah satu pengawas utama operasi KOJC di Amerika Serikat;
Helen Panilag, 56 tahun, dari Davao City, pernah menjadi administrator KOJC top di AS, yang mengawasi pengumpulan data keuangan dari operasi KOJC di seluruh dunia;
Guia Cabactulan, 61 tahun, administrator KOJC utama di AS yang mengoperasikan kompleks KOJC di Van Nuys, California. Marissa Duenas, 43 tahun, seorang administrator berbasis di Van Nuys yang menangani dokumen imigrasi palsu untuk pekerja;
Amanda Estopare, 50 tahun, administrator lain yang berbasis di Van Nuys yang bertugas melacak dan melaporkan uang yang dikumpulkan di AS kepada pejabat KOJC di Filipina. Bettina Padilla Roces, juga dikenal sebagai “Kuki,” 48 tahun, administrator keempat yang diduga menangani masalah keuangan dan ditangkap hari ini di Reseda di California; dan
Maria De Leon, 72 tahun, penduduk lingkungan Koreatown Los Angeles, pemilik Liberty Legal Document Services, yang diduga memproses pernikahan palsu dan dokumen terkait imigrasi untuk pekerja KOJC. Dia juga ditangkap hari ini di kediamannya.
Felina Salinas, juga dikenal sebagai “Sis Eng Eng,” dari Kapolei diduga bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengamankan paspor dan dokumen lainnya dari pekerja KOJC di Hawaii, serta mengarahkan dana yang diminta dari anggota untuk pejabat gereja di Filipina. Dia adalah satu dari enam orang, termasuk Quiboloy, yang disebutkan dalam dakwaan pengganti yang dikembalikan oleh dewan juri federal 10 November.
Felina Salinas mendapat pujian dari Quiboloy di facebook si "Anak Tuhan yang Ditunjuk,"pada 29 November 2021. Hari itu bertepatan dengan ulang tahun Salinas. "Seorang prajurit yang emas kokoh dalam komitmen, kesetiaan, ketaatan, dan dedikasinya pada kehendak Bapa apapun yang terjadi," tulis Quiloboy..
"Felina adalah salah satu anak yang pertama kali aku ambil di bawah sayapku. Eng, seperti yang kami sebut, tinggal bersama dengan para pekerja pelopor Kerajaan dan bahkan memiliki pengalaman berada di bawah asuhan ibu kandung saya Maria," tulisnya.
Terkait penangkapan Salinas, Quiboloy menulis: "Saat dia menguji karya-karya besar Bapa Yang Mahakuasa di KLCs Hawaii, Eng adalah prajurit yang diuji pertempuran yang tidak mengenal mundur ketika menghadapi tantangan dan cobaan terbesar dalam salibnya pertempuran spiritual".
"Hari ini, seluruh Negara Kerajaan mengucapkan Selamat Ulang Tahun. Semoga Bapa Yang Mahakuasa terus menggunakanmu sebagai instrumen kasih-Nya yang kuat. Aku sangat bangga padamu, Eng," tutupnya.